AS dan sekutunya bersukacita atas kematian Abu Musab az-Zarqawi, tokoh pejuang Irak yang mereka sebut sebagai pemimpin al-Qaidah di di Irak. AS dan sekutunya menganggap kematian az-Zarqawi sebagai kemenangan melawan terorisme.
Presiden AS, George W. Bush, Kamis (8/6) mengatakan, tewasnya az-Zarqawi dalam serangan udara AS di sebuah desa di timur laut Baghdad merupakan ‘kekalahan telak’ jaringan al-Qaidah.
"Ini merupakan kemenangan dalam perang global melawan terorisme dan kesempatan bagi pemerintah Irak untuk meningkatkan perjuangannya," kata Bush di hadapan para wartawan di Gedung Putih.
PM Inggris menyebut kematian az-Zarqawi sebagai ‘berita gembira’. Sementara Sekjen PBB Kofi Annan mengaku lega atas kematian seorang yang ‘biadab dan berbahaya’. Komentar serupa juga dilontarkan oleh para pemimpin di Jepang, Australia, Afghanistan dan Pakistan.
Meski az-Zarqawi sudah tewas, Bush dan Blair mengingatkan bahwa kematian tokoh yang dituding telah memicu kekerasan sektarian dan membunuh banyak pasukan AS itu belum akan memadamkan perlawanan di Irak.
"Kami tahu mereka akan terus membunuh, Kami tahu ada banyak rintangan yang harus dilalui. Tapi mereka juga tahu bahwa keputusan kami untuk mengalahkan mereka adalah keputusan total," kata Bush.
Reaksi Keluarga Korban
Reaksi beragam juga disampaikan oleh sejumlah keluarga yang kerabatnya diduga tewas dibunuh kelompok az-Zarqawi.
Keluarga Kenneth Bigley, seorang kontraktor asal Inggris yang diculik dan diduga dibunuh oleh az-Zarqawi sendiri menyebut az-Zarqawi sebagai seorang monster yang sudah membunuh ‘banyak orang tak berdosa.’
"Saya gembira dia sudah tewas, bukan hanya untuk saudara laki-laki saya tapi untuk semua orang yang telah ia bunuh," kata saudara laki-laki Bigley, Stan, pada sebuah surat kabar Inggris.
Namun reaksi berbeda diungkapkan ayah Nick Berg, warga AS yang diduga juga dibunuh oleh kelompok az-Zarqawi. Sang ayah mengatakan bahwa dirinya tidak merasa puas atas kematian orang yang kabarnya sudah membunuh anak laki-lakinya itu. "Balas dendam adalah sesuatu yang tidak akan saya lakukan, pada siapapun," katanya pada jaringan televisi CNN.
Al-Qaidah akan Balas Dendam
Berita kematian az-Zarqawi diumumkan oleh PM Irak Nuri al-Maliki dalam keterangan persnya di Baghdad, Kamis (8/6). Menurutnya, az-Zarqawi tewas bersama dengan tujuh orang pembantunya dalam sebuah serangan udara pasukan AS pada Rabu malam di sebuah rumah di propinsi Diyala, sekitar 50 kilometer timur laut Baghdad. Pesawat-pesawat tempur F-16 milik AS menjatuhkan dua bom berkekuatan besar ke rumah yang diduga menjadi tempat tinggal az-Zarqawi.
Menyusul serangan udara tersebut, sebanyak 17 aksi penggerebekan dilakukan di wilayah Baghdad untuk mencari anggota kelompok az-Zarqawi.
Atas tewasnya az-Zarqawi, dalam pernyataan yang dimuat di sebuah situs internet, al-Qaidahdi Irak menegaskan akan terus melakukan perlawanan.
Spekulasi pun mulai bermunculan tentang siapa yang akan menggantikan posisi az-Zarqawi. Militer AS meyakini, posisi pimpinan al-Qaidah di Irak akan digantikan dengan Abu al-Masri, seorang pejuang asal Mesir. Perang melawan penjajah AS di bumi Irak belum akan berakhir. (ln/aljz/bbc)