Amerika Serikat menjadi negara yang paling keras bersuara agar Turki menahan diri dan tidak melakukan serangan terhadap kelompok bersenjata Kurdi di wilayah Kurdistan, utara Irak. Ternyata, ada yang melatarbelakangi mengapa AS meminta Turki mengurungkan serangannya.
Seorang jurnalis kawakan AS, pemenang hadiah Pulitzer dan kerap melakukan liputan konflik Timur Tengah, Seymour Hersh memberikan jawabannya. Menurut Hers, AS dan Israel selama inii memberikan bantuan pada kelompok bersenjata Partai Pekerja Kurdi (PKK) dan organisasi afiliasinya, PEJAK.
"Dalam beberapa bulan belakangan ini, Israel dan AS bekerjasama dalam memberikan bantuan pada PKK dan afiliasianya PEJAK. Saya mendapatkan informasi itu dari seorang konsultan yang memiliki hubungan dekat dengan Pentagon, " ungkap Hers.
Dalam wawancara dengan media Turki, Zaman, Hers yang dikenal sebagai wartawan investigasi juga mengungkapkan bahwa Gedung Putih lah yang kini mengendalikan PKK.
Sebelumnya, Hers menyatakan bahwa AS dan rejim Zionis Israel memberikan bantuan "peralatan dan pelatihan" pada PKK dan PEJAK. Bantuan itu, tentu saja diberikan secara diam-diam dengan tujuan untuk mengacaukan stabilitas di Timur Tengah.
Khusus PEJAK, menurut Hers, AS menganggap PEJAK sebagai bagian dari upaya AS untuk mengeksplorasi berbagai cara guna menekan Iran. PEJAK atau Partai untuk Kehidupan yang Bebas di Kurdistan selama ini dituding sebagai kelompok yang berada di balik sejumlah serangan terhadap aparat keamanan di wilayah Iran.
Turki, Uni Eropa bahkan AS yang memberikan bantuan pada PEJAK, memasukkan PEJAK ke dalam daftar organisasi teroris. (ln/presstv)