Gedung Putih menyatakan, pemerintah AS akan melakukan pertemuan dengan Iran dalam beberapa minggu ke depan di Baghdad. Jubir Gedung Putih Gordon Johndroe mengungkapkan, pembicaraan akan difokuskan pada masalah situasi keamanan di Irak.
"Tujuannya adalah, mengupayakan jaminan bahwa Iran akan memainkan peranan yang produktif di Irak, " kata Johndroe.
Dalam pertemuan tersebut, AS akan diwakili oleh duta besarnya di Irak, Ryan Crocker. Jika terlaksana, pertemuan antara AS dan Iran, akan menjadi pertemuan langsung pertama sejak AS memutuskan hubungan diplomatiknya 25 tahun lalu.
Selama ini, AS menuduh Iran telah membantu kelompok-kelompok Syiah di Irak untuk menyerang tentara AS, namun tuduhan itu dibantah Iran. Ketegangan antara AS dan Iran makin memuncak ketika AS menangkap tujuh warga Iran yang dituduh melakukan operasi intelejen di Irak.
Terkait pernyataan Gedung Putih, Menlu Iran Muhammad Ali Hussaini membenarkan rencana pertemuan antara AS dan Iran.
"Iran sudah setuju untuk bicara dengan AS tentang masalah Irak di Irak, untuk meringankan penderitaan rakyat Irak dan untuk mendukung pemerintahan serta menciptakan keamanan di Irak, " kata Ali Hussaini, seperti dikutip kantor berita Iran, IRNA.
Menurutnya, waktu dan tanggal serta siapa saja yang akan ikut dalam pertemuan, baik dari pihak Iran maupun AS, akan diumumkan pada publik pekan ini.
Laporan-laporan media massa Iran menyebutkan Iran menerima tawaran dialog dengan AS, setelah AS mengajukan permintaan resmi pada Iran melalui kedutaan besar Swiss dan setelah sejumlah upaya mediasi yang dilakukan oleh para pejabat pemerintahan Irak.
Menlu Irak Hoshiyar Zebari menyambut positif rencana pertemuan ini. Menurutnya, AS dan Iran adalah pemain utama dan akan selalu ada tempat bagi upaya dialog dengan kedua negara itu, demi stabilitas keamanan di Irak. (ln/aljz)