Persiapan perang baru di kawasan timur tengah kembali dimulai. Amerika Serikat kini tengah melakukan pembahasan dengan negara-negara tetangga Iran, di antaranya Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab untuk mengkaji cara-cara memperkuat pertahanan mereka dalam menghadapi apa yang disebut Washington “ambisi nulir Iran”.
Demikian dikutip kantor berita Reuters, Jum’at (19/05) dari Jenderal Jefry Coler, ketua Badan Kerjasama Pertahanan Amerika Serikat yang mengontrol masalah penjualan persenjataan pemerintah. Coler mengatakan, Iran telah menyulut ketakutan dan kecemasan di antara negara-negara tetangganya.
Coler menambahkan, “Kami tengah melakukan diskusi dengan mereka (negara-negara tetangga Iran) untuk mengetahui kemampaun yang dibutuhkan dan cara terbaik yang mungkin bisa dilakukan Amerika Serikat untuk kebutuhan tersebut.”
Ketika ditanya negara mana saja di kawasan Timur Tengah yang ikut dalam pembahasan tersebut, Coler mengatakan semua negara selain Iran. Saat ditanya apakah dalam pembahasan tersebut di dalamnya ada Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab, “Mereka semua…Tugas kami adalah membantu manusia untuk mendapatkan kemampuan yang mereka butuhkan,” jawabnya.
Meningkatkan Penjualan
Jefry Coler memprediksi adanya persaingan dari negara-negara Barat dalam upaya mempersenjai negara-negara teluk tetangga Iran. Dia menyebut di antaranya adalah Perancis. Pejabat Amerika ini menjelaskan bahwa tugas Badan Kerjasana Pertahanan Amerika adalah meningkatkan penjualan senjata pemerintah.
Menurut Coler, lembaga yang dipimpinnya telah melakukan penjualan senjara milik pemerintah Amerika senilai 10,6 milyar dolar selama tahun 2005 lalu. Untuk tahun ini, pihaknya telah melakukan koordinasi penjualan senjata hingga mencapai 13 milyar dolar.
Langkah Amerika ini mencuat kurang dari sebulan setelah mantan Presiden Iran Ali Akbar Hasyimi Rafsanjani menyatakan keyakinannya bahwa negara-negara teluk tidak akan mendukung Amerika Serikat apabila Washington memutuskan untuk menyerang Iran.
Pernyataan Rafsanjani tersebut disampaikan dalam kunjungan yang dia lakukan ke Kuwait, bertujuan untuk menghilangkan kekhawatiran dan ketakutan negara-negara teluk terkait dengan program nuklir Iran yang menurutnya dilakukan untuk tujuan damai. Sementara negara-negara Barat yang dipimpin Amerika menuduh Teheran mengembangkan program nuklir untuk tujuan membuat senjata nuklir. (was/iol)