Di tengah ancaman AS dan Israel untuk menyerang Iran, surat kabar Inggris Guardian edisi hari ini menurunkan laporan tentang keinginan AS untuk kembali membuka hubungan diplomatik dengan Iran.
Harian itu menulis bahwa Presiden George W. Bush berencana membuka pos yang akan mengurus kepentingan AS dengan menempatkan diplomatnya di pos tersebut, seperti pos AS di Kuba. Namun Guardian tidak menyebutkan sumber-sumbernya yang mengungkap adanya rencana itu.
Guardian hanya menuliskan bahwa rencana itu akan diumumkan bulan Agustus dan untuk pertamakalinya AS akan menempatkan perwakilan diplomatiknya di Iran, setelah AS hubungan AS dengan Iran terputus selama hampir 30 tahun belakangan ini. Selama itu kedutaan besar Swiss yang mengurus kepentingan diplomatik AS di Iran.
Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS menolak memberikan komentar atas berita itu. Namun seorang pejabat Deplu AS bulan Juni kemarin mengatakan bahwa para pejabat AS membahas kemungkinan dibukanya kantor perwakilan diplomatik AS di Iran.
"Saya tahu hal itu sudah dibicarakan. Tapi saya tidak sudah sampai sejauh mana aktivitasnya, " kata pejabat tadi yang tidak mau disebut namanya.
Wacana ini mencuat, seiring dengan pengumuman pemerintahan Bush hari Rabu kemarin bahwa AS akan mengirim diplomatnya dalam pertemuan untuk membahas masalah nuklir Iran hari Sabtu lusa. Dan ini akan menjadi pertemuan pertama antara pejabat tinggi AS dan Iran, dua negara yang saling berseteru selama hampir tiga dekade. (ln/al-arby)