AS terpancing untuk mengomentari perlombaan kartun holocaust yang diselenggarakan Iran. Iran sendiri menyatakan perlombaan kartun itu sebagai salah satu bentuk protes terhadap prinsip kebebasan berpendapat yang selalu diandalkan Barat untuk menyampaikan apapun, hingga melabrak nilai-nilai suci yang dihormati agama orang lain.
Jubir resmi Departemen Luar Negeri AS Sean McCormack mengatakan ide perlombaan kartun holocaust oleh Iran yang diselenggarakan oleh salah satu media massa terbesar di Iran merupakan bagian dari luapan kebencian Presiden Iran Ahmadinejad terhadap Israel. “Upaya apapun yang meremehkan atau menolak holocaust itu menyakitkan,” katanya. Inisiatif yang dilakukan Iran adalah penyikapan atas kartun Nabi SAW yang dimuat di sejumlah media di AS dan Eropa. Tapi menurut Sean McCormack kasus kebebasan pers di Iran dengan di Barat berbeda. “Ide pembuatan kartun itu bukan spontanitas,” katanya.
Harian Iran Hamshahri kini tengah menjalani proses perlombaan kartun tentang holocaust, atau tragedi pembantaian orang Yahudi oleh Nazi yang dianggap sebagian orang sebagai mitos dan pepesan kosong. Farid Murtadhawi dalam harian Hamshahri di Teheran mengatakan, “perlombaan kartun holocaust ini terbuka untuk diikuti siapa saja di seluruh dunia.”
Ini memang reaksi warga Iran atas dimuatnya karikatur Rasulullah saw yang sangat menyakitkan kaum Muslimin dengan alasan kebebasan berpendapat. Murtadhawi melanjutkan, “Media massa barat menyebarkan gambar yang menyakitkan itu dengan alasan kebebasan berpendapat. Kami akan melihat apa yang akan dilakukan oleh mereka jika ada perlombaan karikatur holocaust Yahudi.”