AS Akui Kemerdekaan Kosovo, Suara Uni Eropa Terpecah

AS secara formal mengakui kemerdekaan negara Kosovo yang diumumkan oleh Perdana Menteri Hashim Thaci pada Minggu (17/2). Namun Uni Eropa belum mencapai suara bulat untuk mengakui Kosovo sebagai negara merdeka yang independen.

"Kami mengucapkan selamat pada rakyat Kosovo atas peristiwa yang bersejarah ini, " kata Menlu AS Condoleezza Rice dalam pernyatannya.

PM Kosovo Hashim Thaci menyatakan, Kosovo akan menjadi negara yang demokratis dan menghormati hak asasi manusia. Pengumuman kemerdekaan hari Minggu kemarin, serta merta disambut gembira ratusan ribu rakyat Kosovo yang meluapkan kegembiraan mereka di jalan-jalan di ibukota Pristina yang masih diselimuti salju.

"Setelah masa-masa konflik di tahun 1990-an, kemerdekaan adalah satu-satunya pilihan untuk menstabilkan situasi di wilayah ini, " sambung Rice.

Namun Rice mengatakan bahwa Kosovo tidak bisa dilihat sebagai sebuah preseden bagi situasi yang sedang terjadi di belahan dunia lainnya saat ini, karena kasus Kosovo adalah kasus yang khusus. Rice mengungkapkan hal tersebut menanggapi pernyataan Rusia-sekutu utama Serbia-yang mengatakan bahwa kemerdekaan Kosovo akan menjadi preseden bagi provinsi-provinsi lainnya di sekitar wilayah Georgia, seperti Abkhazia dan Ossetia Selatan, untuk memerdekaan diri juga.

Sementara itu, pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussel hari Senin kemarin, gagal mencapai suara bulat untuk mengakui kemerdekaan Kosovo. Dalam deklarasinya, akhirnya disebutkan bahwa pengakuan atas Kosovo diserahkan pada negara-negara Uni Eropa masing-masing.

Negara-negara besar anggota Uni Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman dan Italia mengakui Kosovo sebagai negara merdeka. Albania juga mau mengakui kemerdekaan Kosovo. Sementara Belgia, Polandia, Austria, Hungaria, Kroasia, Finlandia, Swedia dan Denmark, baru menyatakan akan mengakui kemerdekaan Kosovo.

Menlu Belanda Maxime Verhagen mengatakan masih akan mempelajari konstitusi baru Kosovo dan sikap negara baru itu terhadap hak asasi manusia, sebelum mengakui kemerdekaan Kosovo.

Negara-negara Uni Eropa yang masih menentang kemerdekaan Kosovo antara lain Spanyol, Rumania, Ciprus dan Slovakia. Anggota Dewan Keamanan PBB yang tidak mau mengakui kemerdekaan Kosovo adalah China.(ln/iol/aljz)