AS Akan Revisi Buku-Buku Teks Sekolah Arab Saudi di Washington

Tim pemeriksa silabus pelajaran di sekolah-sekolah AS akan merevisi sejumlah buku teks pelajaran di sekolah Islamic Saudi Academy, sebuah sekolah Islam di Washington.

Tim tersebut akan melakukan revisi setelah sebuah panel yang mengurusi bidang hak asasi manusia negara federal menyatakan bahwa buku-buku di sekolah itu memicu timbulnya kebencian dan tindak kekerasan.

Dalam laporannya, komite HAM itu bahkan merekomendasikan agar sekolah itu ditutup untuk sementara, sampai silabus buku-buku pelajarannya selesai direvisi dan hal-hal yang dianggap bernuansakan diskriminasi dihapus dari buku-buku tersebut. Selain itu, komite tersebut juga mengutus delegasinya ke Arab Saudi untuk menagih janji negara itu, untuk mengedepankan kebebasan beragama dan hak asasi manusia.

Sementara pihak Islamic Saudi Academy dalam situs resminya mengatakan, bahwa sekolah Islam swasta itu memiliki misi "meningkatkan kemampuan akademi para siswanya serta tetap menjaga nilai-nilai Islam dan kelancaran berbahasa Arab.." Pihak sekolah berusaha menyediakan lingkungan belajar yang mendukung, terpantau dan membuka peluang bagi persaingan yang sehat, sehingga para siswa bisa mencapai potensi tertinggi dan menjadi orang yang bertanggung jawab serta mampu mengharagai beragam budaya.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, beberapa organisasi mengungkapkan sejumlah contoh pernyataan-pernyataan yang mereka anggap provokatif dalam buku-buku teks keagamaan di Arab Saudi. Di antara pernyataan-pernyataan yang dianggap provokatif adalah pernyataan yang tercantun dalam buku teks pelajaran untuk kelas sembilan yang berbunyi "Hari kiamat tidak akan datang sampai umat Islam memerangi Yahudi dan membunuhnya. "

Pihak Saudi mengatakanm dalam beberapa tahun terakhir mereka sudah melakukan revisi kurikulum dan buku-buku teks pelajaran. Namun langkah itu, dianggap belum cukup oleh kelompok-kelompok yang mengkritik Saudi.

Sekolah Islamic Saudi Academy merupakan sekolah yang dibiayai pemerintah Saudi dan memiliki sekitar seribu siswa di dua tempat, yaitu di Fairfax dan Alexandria, wilayah Washington DC. (ln/al-arby)