Seiring makin intensifnya serangan terhadap pasukan multinasional di Afghanistan yang dipimpin AS, sejumlah informasi beredar di Saudi Arabia yang mengajak pemuda Islam kembali ke Afghanistan untuk berjuang mengusir tentara asing. Info perekrutan pejuang dari Saudi ini terjadi beriringan dengan menurunnya minat orang-orang Saudi untuk berangkat ke Irak memerangi AS, karena ketatnya pemerintah kerajaan melarang hal tersebut.
Harian “Al-Hayat” edisi Selasa (3/10) menyebutkan informasi dua orang pemuda Saudi yang berangkat ke Afghanistan beberapa bulan lalu, untuk bergabung bersama sejumlah unit pejuang Afghanistan memerangi pasukan AS. Harian tersebut juga menuliskan perkataan salah satu nara sumber yang dekat dengan kedua pemuda itu, tentang adanya informasi perekrutan baru dari sejumlah rekannya di Saudi yang akan bergabung di Irak.
Kelompok pejuang Saudi di Irak berada di bawah pimpinan Abu Nashr Qahthani, yang diduga sebagai salah satu anggota Al-Qaidah yang sempat lolos dari penjara Bagram AS di Afghanistan. Nara sumber yang usianya sekitar 25 tahun itu mengatakan akan pergi ke Afghanistan seorang diri dan yakin akan ada orang-orang yang membantunya di sana.
Banyaknya orang-orang Saudi yang ingin ke Afghanistan seiring dengan menurunnya minat mereka ke Irak untuk memerangi pasukan AS. Penyebabnya antara lain ketatnya penjagaan di perbatasan dan ketatnya pemeriksaan petugas imigrasi bagi orang-orang yang dianggap bersinggungan dengan pejuang Irak.
Harian Al-Hayat juga menyebutkan informasi dari seorang pakar khusus masalah Al-Qaidah bernama Faris bin Huzam, “Di sana ada beberapa orientasi yang jelas bagi pemuda Saudi sejak satu tahun lalu, untuk pergi ke Afghanistan. Karena pergi ke Irak dianggap tidak memungkinkan seperti sebelumnya.” Apalagi AS sangat menekan sejumlah negara tetangga Irak untuk tidak menjadi saluran lalu lalang pejuang yang membantu aksi perlawanan bersenjata di Irak.
“Untuk sampai ke Afghanistan lebih mudah daripada ke Irak. Terlebih perbatasan Afghanistan dengan Pakistan yang mempunyai banyak kabilah,” ujarnya.
Pakar informasi Saudi itu juga menyebutkan bahwa aktifitas perekrutan pemuda Saudi ke Afghanistan dipimpin oleh dua orang Saudi yang bermukim di Afghanistan. Mereka adalah Abu Nashir Al-Qahthani dan Shalih Ghamidi. Namun diduga, arus pemuda Saudi ke Afghanistan tidak akan menyamai arus yang pernah terjadi tahun 1992, karena saat ini Pakistan-pun sudah memiliki hubungan baik dengan AS dalam soal perang melawan ‘terorisme’. (na-str/iol)