Yasser Arafat Foundation hari minggu kemarin (9/9) mengatakan “tidak perlu” lagi untuk mencari bukti yang lebih banyak terhadap pemimpin Palestina yang diracun, sebagai tanggapan rencana Perancis untuk menggali jasadnya.
“Sejak pembentukan Yayasan ini, kami telah tegas menyatakan bahwa faktanya Yasser Arafat meninggal dunia secara tidak normal setelah dibunuh oleh racun yang tak dikenal pada saat itu,” kata yayasan dalam sebuah pernyataan.
“Yayasan tidak melihat kebutuhan di sini untuk mencari lebih banyak bukti.”
Pernyataan itu dikeluarkan hanya beberapa hari setelah delegasi hakim Perancis mengatakan mereka akan melakukan perjalanan ke Tepi Barat untuk menyelidiki klaim bahwa Arafat mungkin meninggal dunia karena keracunan oleh zat radioaktif polonium.
Berbicara kepada AFP pada kondisi anonimitas, sumber dari Yayasan mengatakan mereka hanya akan setuju untuk pemeriksaan lebih lanjut dari jasad Arafat jika itu dilakukan sebagai bagian dari komite investigasi internasional.
“Jika ada komite internasional, kita akan setuju untuk tubuh Arafat diperiksa,” katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Arafat meninggal di sebuah rumah sakit militer Perancis di dekat Paris pada 11 November 2004 dan ahli Perancis tidak mengatakan apa yang telah membunuhnya, di mana banyak orang Palestina keyakinan bahwa ia diracuni oleh Israel.
Keponakan Arafat, Nasser al-Qidwa, yang mengepalai Arafat Foundation, telah lama bersikeras bahwa Israel berada di balik kematian pamannya.(fq/afp)