Arab Saudi Dibanjiri Pengangguran

Sebuah studi yang dilakukan oleh General Statistics Department menyebutkan, saat ini angka pengangguran di Arab Saudi sebanyak 470. 000 orang, baik laki-laki dan perempuan. Dan ini berarti, sebanyak 12% dari seluruh angkatan kerja di Arab Saudi adalah pengangguran.

Kajian ini mengeluarkan penelitian, saat ini total angkatan kerja di Arab Saudi sebanyak 8. 024. 885 orang. Sebanyak 6. 780. 550 adalah angkatan kerja berjenis kelamin laki-laki dan 670. 388 adalah perempuan. Sedangkan pekerja asing di negara ini mengisi lebih dari 80% lapangan pekerjaan di sana.

Terjadi tarik ulur yang sangat kuat antara pekerja-pekerja migrant dan tenaga kerja dari Arab Saudi sendiri. Menurut data terakhir, pekerja dalam negeri, sebanyak 32. 6% bekerja di sektor pelayanan, termasuk juga menjadi pegawai negeri. Sedangkan pekerja migrant yang berasal dari luar Arab Saudi, 39% bekerja di bidang produksi dan transportasi. Hanya 28. 4% non-Arab yang bekerja di bidang jasa.

Angka-angka yang digelar oleh General Statistics Department ini menunjukkan bukti bahwa penghasilan minyak yang diperoleh pemerintahan Arab Saudi membuat rakyatnya lebih suka bekerja di sektor jasa yang notabene dikuasa oleh pemerintah, dan lebih banyak lagi yang suka menganggur. Para pekerja keras di berbagai sektor, baik produksi dan transportasi di Arab Saudi, justru dipenuhi oleh pekerja-pekerja migrant dari luar, termasuk dari negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia.

Ketika sebuah negara sudah kaya raya, dan mampu memakmurkan rakyatnya, tentu saja banyak fasilitas hidup nyaman yang didapatkan. Tapi itu tidak berarti, boleh bermalas-malasan. Sebuah bangsa yang malas, hanya akan berakhir mengenaskan. Apa jadinya ketika semua kekayaan natural, minyak dan sumber daya alam yang tak terbarukan sudah habis terkuras, sedangkan rakyatnya tak mampu bekerja keras? Bayangkan sendiri.