Arab Saudi membantah bahwa ulama dari negaranya telah mengeluarkan dekrit resmi yang isinya memerintahkan penghancuran tempat-tempat suci Muslim Syiah.
Bantahan itu disampaikan oleh menteri kebudayaan dan informasi serta deputi menteri dalam negeri Arab Saudi saat bertemu dengan duta besar Iran untuk Saudi, Muhammad Hosseini di Riyadh, Kamis (26/7).
Kantor berita Mehr melaporkan, pertemuan itu antara lain membicarakan tentang kabar beredarnya dekrit yang dikeluarkan oleh sejumlah mufti di Arab Saudi, tentang penghancuran tempat-tempat yang dianggap suci bagi Muslim Syiah.
Pejabat pemerintah Saudi mengaku terkejut dengan informasi mengenai dekrit tersebut, apalagi dekrit itu dikaitkan dengan otoritas keagamaan Saudi. Mereka menegaskan pada Iran bahwa mereka menentang dekrit-dekrit semacam itu dan mengecam setiap tindakan penghancuran terhadap tempat-tempat suci Muslim Syiah.
Saudi mengingatkan peristiwa peledakan Masjid Samarra, tempat suci Muslim Syiah di Irak beberapa waktu lalu. Saat itu Saudi ikut mengeluarkan kecaman atas peristiwa tersebut. "Kami selalu menjaga apa yang telah berulang kali kami tegaskan bahwa Arab Saudi akan mengecam keras setiap tindakan dengan target perusakan tempat suci Muslim Syiah maupun tempat suci Muslim Sunni, " tukas mereka.
Saudi juga menekankan bahwa tidak ada satu pun ulama atau mufti di Saudi yang mengeluarkan dekrit, yang bertentangan dengan sikap kerajaan Arab Saudi. (ln/ptv).