Pejabat senior di Kementerian Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi membantah pemberitaan di media massa internasional yang mengatakan bahwa Raja Abdullah melarang media-media lokal di negara Petrodolar itu memuat gambar-gambar perempuan.
Berita ini mengemuka usai pertemuan antara Raja Abdullah dan wartawan-wartawan senior negara Teluk di Riyadh, Senin (15/5).
Pejabat senior di kementerian itu yang mengaku mendengar apa yang dikatakan Abdullah dalam pertemuan itu mengatakan, Raja Abdullah tidak pernah mengeluarkan dekrit kerajaan apapun yang melarang publikasi gambar-gambar perempuan di media massa Arab Saudi.
"Raja merujuk pada gambar-gambar yang secara umum dianggap kurang senonoh, bukan merujuk pada gambar-gambar perempuan secara khusus. Dia sama sekali tidak menyinggung wanita," kata pejabat yang menolak ditulis namanya pada Arab News.
Bantahan ini diperkuat oleh seorang editor yang hadir dalam pertemuan dengan Raja Abdullah. Ia mengungkapkan, media massa internasional sudah salah kutip pernyataan Raja Abdullah. "Apa yang sebenarnya diminta oleh Raja adalah, menghindari sensionalitas," katanya.
Pers yang Obyektif dan Bertanggung Jawab
Situs Arab News edisi Kamis (18/5) menulis, Raja Abdullah selalu menyerukan agar pers bersikap obyektif dan bertanggung jawab. Dalam beberapa kali pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa di Saudi, Raja Abdullah menyatakan bahwa media adalah sahabatnya dan ia meyakini kekuatan kritik-kritik yang membangun.
"Raja Abdullah tidak bicara soal larangan gambar-gambar perempuan. Apa yang telah dilaporkan tentan apa yang dikatakan Raja sangat tidak akurat," kata seorang pemimpin redaksi surat kabar terkemuka di Saudi.
"Tidak ada larangan seperti itu, buktinya semua surat kabar Saudi tetap memuat foto-foto wanita Saudi dan non Saudi," sambungnya.
Pemimpin redaksi itu menambahkan, dalam beberapa delegasi yang dipimpinnya, Raja Abdullah bahkan mengikutsertakan kaum perempuan dan berfoto bersama kaum perempuan Saudi. Beberapa di antaranya tampil dalam media massa.
Dalam pertemuan dengan wartawan-wartawan senior di Riyadh Senin kemarin, Raja Abdullah mengatakan, publikasi gambar-gambar wanita yang provokatif tidak sesuai dengan cara hidup masyarakat Saudi.
"Ada beberapa gambar di sejumlah surat kabar….dan seseorang harus berfikir jika anak perempuan, saudara perempuan atau isteri mereka tampil seperti itu. Pasti tidak seorangpun mau," katanya merujuk gambar-gambar perempuan yang menurutnya hanya untuk kebutuhan sensasi semata.
Dalam pidatonya, Raja Abdullah juga mengingatkan media-media massa yang dalam komentar-komentarnya ‘menyerang Arab Saudi’, menyusul anjloknya pasar modal di awal tahun ini.
"Saya minta anda bersikap bijaksana terhadap isu-isu yang tidak jelas dan hanya berdasarkan rumor, serta tidak menulis hal-hal yang memjelek-jelekkan negara anda sendiri," katanya.
"Sejumlah koresponden hanya ingin menojolkan diri dan mereka jadi keterlaluan. Jika ia mengetahui sesuatu, seharusnya ia menemui menteri terkait untuk meminta penjelasan. Ada juga koresponden yang hanya ingin menertawakan kemalangan kami dan itu bukan cara kita," kata Raja Abdullah. (ln/Arabnews)