Arab Saudi sedang membuat rancangan pembangunan jalur monorel yang akan menghubungkan kota Makkah, Mina, Muzdalifah dan Arafah. Fasilitas monorel ini akan menjadi sarana transportasi alternatif di saat musim haji.
Pembangunan jalur monorel itu akan dilaksanakan lewat kerjasama antara Saudi Arabian General Investment Authority (SAGIA), Kementerian Transportasi dan Komisi Tinggi Pembangunan kota Makkah dan Madinah, setelah mengkaji hasil studi yang dilakukan International Transport Project Company (ITPC).
ITPC sudah mengidentifikasi tempat-tempat yang akan dibangun jalur monorel. Bahan-bahan pembuatan jalur monorel, termasuk pilar-pilar penyangganya, akan menggunakan besi baja yang kuat. Monorel ini nantinya, akan memiliki empat sampai delapan rangkaian gerbong kereta yang bisa mengangkut hingga 20 ribu penumpang tiap jam.
Perusahaan itu, kini sedang mengontak otoritas berwenang untuk mendapat izin pembangunan, yang dipekirakan akan menelan biaya sebesar tujuh milyar riyal. Setelah mendapat persetujuan dari pemerintah Saudi, ITPC akan melakukan studi teknik dan melakukan kordinasi dengan perusahaan-perusahaan real estate di Makkah, seperti Jabal Omar dan Jabal Khandama, terkait penyediaan stasiun-stasiun monorel di lokasi pemukiman itu. Sumber-sumber di Saudi mengatakan, proyek ini akan selesai dalam empat tahun.
Penasehat tim proyek monorel Dr. Muhmmad Naji Kurdi mengatakan, proyek ini merupakan langkah maju dari sisi kualitatif, terkait transportasi bagi jamaah haji di Makkah dan kota-kota suci di sekitarnya.
"Proyek ini juga akan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga Saudi, khususnya dalam pengoperasian monorel dan pembuatan gerbong serta spare part-nya, " ujar Naji Kurdi seperti dikutip surat kabar Al-Madinah.
Sejumlah tempat parkir bertingkat juga akan dibangun di pintu masuk kota Makkah, sehingga para warga bisa memarkir mobilnya sebelum naik monorel. Monorel ini nantinya juga akan melayani jalur Jeddah-Makkah dan Madinah-Makkah.
Jalur monorel dan gerbongnya akan dilengkapi dengan sistem pengamanan yang canggih. Trek monorel akan dibangun setinggi lima setengah meter di atas permukaan tanah dan para penumpang akan menggunakan tangga jalan untuk naik dan turun dari jalur monorel.
Manfaat utama dari keberadaan monorel adalah tidak mengganggu arus lalu lintas jalan dibawahnya. Selain itu, monorel dioperasikan dengan sistem komputerisasi, sehingga bisa dijalankan dengan mudah. Dalam sejarahnya selama 100 tahun, monorel merupakan alat transportasi yang aman dan ramah lingkungan.
Ide pembuatan monorel ini mengemuka, bersamaan dengan ekspansi proyek pembangunan jalur kereta api yang dilakukan oleh Saudi Railways Organization (SRO). (ln/arabnews)