Bulan April 2007, ternyata menjadi bulan paling berdarah bagi tentara AS di Irak terhitung sejak mereka menginjakkan kakinya menduduki Irak pada tahun 2003. Setelah tewasnya 4 orang pasukan AS di Baghdad dua hari lalu, jumlah pasukan AS yang menemui ajalnya di Irak pada bulan ini saja, mencapai 103 orang.
Peristiwa serangan terakhir dinyatakan oleh tentara AS di Irak telah menyebabkan tiga orang pasukannya tewas akibat ledakan bom mobil di sisi Timur Baghdad hari Ahad kemarin (29/4). Dalam keterangan terpisah, tentara AS juga menyatakan seorang pasukannya terbunuh dalam serangan pejuang Irak di Timur Baghdad saat sedang melakukan patroli.
Sejumlah pengamat memandang bahwa kerugian yang dialami pasukan AS selama bulan April ini akan menambah tekanan lebih kuat terhadap presiden AS Bush untuk segera menarik pasukannya dari Irak. Bush sendiri beberapa waktu lalu mengancam akan menggunakan hak veto untuk tetap mempertahankan pasukannya di Irak dan mendapatkan kucuran dana militer untuk peperangan di Irak. Seperti diberitakan, Partai Demokrat yang mendominasi kongres AS memberi syarat waktu kepada Bush untuk menarik pasukan AS di Irak pada Oktober tahun ini juga. Kongres AS akan menyampaikan permintaan ini kepada Bush hari ini, Selasa (31/4).
Total pasukan AS yang meninggal di Irak sampai saat ini adalah 3.330 orang ditambah puluhan ribu orang warga sipil Irak. Peningkatan jumlah pasukan AS yang tewas ternyata justru terjadi dan meningkat tajam setelah AS menerapkan sistem keamanan ekstra ketat sejak Februari tahun ini untuk menghalangi menyusupnya anasir pejuang Irak.
Saat ini terdapat 146 ribu orang serdadu AS di Irak. Ditambah dengan sejumlah pasukan AS lain yang saat ini dalam perjalanan menuju Irak untuk menambah kekuatan militer AS di Neeeri 1001 Malam itu sesuai perintah Bush. (na-str/iol)