Aparat Mesir Temukan "Gudang" Persenjataan di Sinai

Aparat keamanan Mesir mengklaim menemukan ratusan senjata dan bahan peledak di perbatasan Sinai dengan Israel. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kepemilikan barang-barang itu. Aparat Mesir juga belum menangkap tersangka menyusul penemuan senjata tersebut.

Surat kabar berbahasa Arab, Al-Quds Al-Arabiyah dalam laporannya menyebutkankan, barang-barang yang ditemukan antara lain 266 roket, 40 ranjau, 50 mortir, 20 granat tangan, 500 amunisi dan sedikitnya tiga misil anti pesawat udara. Menurut Al-Quds Al-Arabiyah, aparat Mesir tidak menemukan satu orang di lokasi barang-barang itu disimpan saat melakukan penyerbuan. Tapi sejumlah sumber di Mesir mengungkapkan kecurigaannya bahwa persenjataan dan amunisi itu akan diselundupkan ke Jalur Gaza.

Selain penemuan senjata, Mesir dilaporkan menangkap empat anggota Pasukan Garda Revolusi Iran. Surat kabar Lebanon Almustaqbal edisi Jumat (15/5) memuat berita tentang penangkapan itu. Menurut berita Almustaqbal, anggota pasukan Garda Revolusi Iran itu di kirim oleh unit al-Quds, salah satu unit di Garda Revolusi, untuk melakukan kegiatan mata-mata di Mesir. Mereka tertangkap oleh aparat Mesir sekitar lima bulan yang lalu

Disebutkan pula bahwa sel mata-mata itu dipimpin oleh Muhammad Alam a-Din, seorang pejabat intelejen Iran. Muhammad Alam masuk ke Mesir pada tahun 2006 dengan menggunakan paspor Irak dan menggunakan nama samaran Ali Zuhdi. Ia membeli sebuah apartemen di dekat Kota Kairo dan berbaur dengan komunitas pengungsi dari Irak.

Aparat keamanan Mesir, masih menurut harian Almustaqbal, berhasil mengungkap jaringan Muhammad Alam setelah dua tahun beroperasi. Berawal dari kecurigaan aparat Mesir pada Muhammad Alam yang sering melakukan perjalanan ke Sinai dan mengontak sejumlah penyelundup di kawasan itu.

Mesir mengklaim para tersangka mengakui mereka ditugaskan ke Mesir untuk menyebarkan ajaran Syiah, memperkuat posisi Iran di kalangan masyarakat Mesir dan pengungsi dari Irak serta melakukan kontak dengan masyarakat Badui di Sinai. Para tersangka mengaku menggunakan paspor Irak agar lebih mudah melakukan kegiatannya. Belum ada konfirmasi dari negara Iran tentang informasi tertangkapnya empat orang yang diklaim Mesir sebagai anggota Pasukan Garda Revolusi Iran itu. (ln/hz)