Masih ingat dengan Kopral Ghilad Shalit? Tentara Zionis-Israel yang berhasil ditawan HAMAS sejak Juni 2006 di dekat Jalur Gaza, keberadaannya kini masih menjadi misteri bagi Mossad maupun Israeli Defences Force (IDF), angkatan bersenjata Israel.
Sejak saat itu pula, segenap kekuatan pro-Zionis, termasuk intelijen Amerika Serikat dan juga Barat, mencoba untuk mencium keberadaan kopral Zionis tersebut. Namun hasilnya hingga sekarang masih nihil.
Ternyata, bukan hanya agen intelijen Barat saja yang mencari keberadaan prajurit Zionis tersebut. Namun aparat keamanan Mesir pun ternyata ikut sibuk mencari keberadaannya. Hal ini terkuak dari beberapa anggota HAMAS yang ditawan oleh pemerintah Mesir dan telah dibebaskan beberapa hari lalu.
Menurut para anggota HAMAS yang tidak disebut namanya, aparat keamanan Mesir kerap menyiksa mereka dengan berbagai jenis siksaan. Salah satu yang paling sering ditanyakan kepada mereka, aparat keamanan Mesir menanyakan soal keberadaan atau lokasi disanderanya Kopral Ghilad Shalit.
Hal ini membuktikan jika aparat keamanan Mesir di bawah rezim Hosni Mubarak berada di bawah kendali kekuatan Zionis-Israel dan tentunya saja Amerika Serikat. Banyak anggota HAMAS maupun Ikhwanul Muslimin, juga aktivis Islam lainnya, yang ditangkap oleh aparat Hosni Mubarak dan disiksa dengan kejam.
Hosni Mubarak, walau resminya beragama Islam, ternyata merelakan dirinya menjadi pelayan kepentingan Zionis dan berkhidmat kepadanya. Inilah salah satu contoh betapa banyak pemimpin Arab yang menggadaikan agamanya demi kekuasaan dan membuang jauh-jauh agamanya demi dunia yang sangat murah dan sangat singkat ini. Ukhuwah Islamiyah hanyalah terucap di bibir saja. (rz)