Sekitar 1.000 polisi menggerebek puluhan bangunan di seluruh Jerman pagi hari ini (kamis, 14 Juni) sebagai tindakan keras terhadap kelompok Islam Salafi yang dicurigai bersekongkol melawan negara.
Mengumumkan langkah tindakan keras, Menteri Dalam Negeri Jerman Hans-Peter Friedrich mengatakan telah melarang salah satu kelompok Salafi yang bernama Millah Ibrahim dan mengatakan serangan mungkin akan dilakukan kepada dua kelompok salafi lainnya.
“Kelompok Millah Ibrahim bekerja menentang konstitusi kita,” katanya kepada wartawan.
Pemerintah Jerman baru-baru ini meningkatkan pemantauan mereka terhadap kelompok Salafi menyusul serangkaian bentrokan Salafi dengan polisi.
Salafi di Jerman menjadi sorotan setelah Ibrahim Ebu Nagi, seorang Muslim Salafi keturunan Palestina, mulai melakukan kampanye untuk mendistribusikan Al-Quran secara gratis pada Oktober 2011. Kampanye ini telah membagikan lebih dari 300.000 Al-Quran di 35 kota di Jerman, dan didanai sebagian besar oleh keluarga Turki yang tinggal di Jerman.
Politisi Jerman telah memulai kampanye kontra untuk mengakhiri pembagian gratis Al-Quran, mengatakan kampanye “Al-Quran di setiap rumah” harus segera dihentikan.(fq/hurriyet)