Syaikh Raid Shalah, pemimpin gerakan Islam Palestina di wilayah jajahan 1948, menyerukan seluruh penulis dan pemikir Islam di mana saja untuk menuliskan surat singkat dengan judul “Pendapat Saya Setelah 40 Tahun Perampasan Masjid Al-Aqsha”.
Surat itu menurutnya, digunakan untuk lebih memberi kesan mendalam bagi kaum Muslimin terhadap kondisi masjid Al-Aqsha saat ini, dan akan menguatkan hubungan batin serta pemikiran antara kaum Muslimin di seluruh dunia terhadap Masjid Al-Aqsha.
Dalam dialog langsung yang disampaikan Raid Shalah kepada para netters Islamonline ia menyampaikan, “Kebutuhan mendesak pada peran para ulama, para jurnalis, untuk bisa memperdalam lagi perjalanan peradaban Islam kita, lalu menyambung hubungan hati dan pemikiran terhadap masjid Al-Aqsha Al-Mubarak. ”
Menurutnya, surat-surat seperti itu akan menjadikan umat Islam tetap berobsesi dengan peran besar persatuan dunia Islam. Surat itu hendaknya dikirimkan ke alamat email, [email protected].
Ia menyatakan, setelah menerima surat-surat itu, ia akan sebarkan melalui sebuah buku berjudul "Apa yang saya katakan setelah 40 tahun Al-Aqsha dijajah Israel?”
Syaikh Raid Shalah berterima kasih kepada semua pihak yang mau meluangkan waktu dan menuliskan surat untuk menjalin ikatan hubungan yang lebih kuat antara kaum Muslimin dunia dengan kondisi Masjid Al-Aqsha.
Dalam kesempatan yang sama, Syaikh Raid Shalah juga mengemukakan istilah bursa kaum Muslimin. “Jika dalam dunia ekonomi ada bursa, maka di dunia Islam juga ada bursa. Jika dalam bursa ekonomi mengacu pada harga minyak, emas dan investasi bisnis, maka bursa kemuliaan dunia Islam adalah Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha yang sangat mahal nilainya, ” ujar Syaikh. (na-str/iol)