Apa Kabar, Mubarak?

Mantan diktator Mesir Hosni Mubarak dan keluarganya, dilaporkan telah ditempatkan di bawah tahanan rumah oleh Angkatan Bersenjata Mesir.

Dewan Tertinggi Nasional Mesir membuat pengumuman melalui pernyataan yang dimuat di situsnya pada hari Senin kemarin.

Pernyataan itu membantah laporan bahwa Mubarak telah mencari perlindungan di Arab Saudi.

Setelah revolusi di negeri ini, Mubarak menyerahkan kekuasaan kepada Dewan Tertinggi Mesir Angkatan Bersenjata, yang diketuai oleh Menteri Pertahanan Jenderal Mohammed Tantawi.

Pernyataan itu sendiri keluar setelah laporan berita setempat yang mengatakan bahwa Mubarak telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk menerima perawatan kanker pankreas di sebuah rumah sakit di Tabuk.

Raja Saudi Abdullah bin Abdul Aziz adalah pemimpin Arab pertama yang menyatakan dukungan penuh untuk Mubarak dan menggambarkan kekuatan revolusioner Mesir sebagai "penyusup. "

Perkembangan terbaru menyatakan bahwa Mubarak dan mantan menteri perminyakannya Sameh Fahmi berada di bawah penyelidikan karena menjual gas alam ke Israel dan beberapa negara-negara Barat dengan harga palsu yang rendah.

Pada bulan Desember, Israel menandatangani kontrak 20 tahun dengan Mesir senilai lebih dari Rp 10 miliar (EUR 7,4 miliar), jauh lebih murah daripada harga pasaran dunia, untuk mengimpor gas alam Mesir. (sa/presstv)