Anwar Ibrahim, Siap Gantikan Pemerintahan di Malaysia

Situasi politik di Malaysia menghangat menyusul pertentangan antara kubu oposisi yang dimotori Anwar Ibrahim dan kubu pemerintah Negeri Jiran. Anwar Ibrahim menyatakan bahwa dirinya bisa saja menumbangkan pemerintahan koalisi yang saat ini berkuasa.Anwar Ibrahim mengklaim cukup banyak orang-orang di pemerintahan yang kini menyeberang ke kubunya.

"Sekarang, untuk pertama kalinya, saya bisa mengatakan bahwa kami siap menjalankan pemerintahan negeri ini. Kami punya sejumlah orang… beberapa di antaranya orang pemerintahan yang sudah berdikusi dengan kami, tapi kami tak mau terburu-buru, " kata Anwar beberapa saat sebelum aparat kepolisian Malaysia membubarkan aksi massa yang ingin merayakan berakhirnya larangan berpolitik terhadap Anwar Ibrahim yang sudah berlangsung selama lima tahun belakangan ini.

Menurut pihak yang mengorganisir aksi tersebut, sedikitnya 40 ribu orang berkumpul di Kuala Lumpur untuk mendengarkan pidato Anwar Ibrahim, yang merupakan pidato pertamanya di depan publik setelah dilarang terjun ke dunia politik oleh pemerintah Malaysia. Namun menurut polisi Malaysia, jumlah orang yang hadir tidak lebih dari empat ribu orang saja. Polisi Malaysia menyebut aksi massa ribuan pendukung Anwar Ibrahim sebagai aksi ilegal karena tidak mendapat memiliki izin seperti yang diatur oleh undang-undang Malaysia.

Dalam pidatonya Anwar mengatakan, "Kita tinggal menunggu saja. Kita ingin menciptakan era baru bagi Malaysia." Pernyataan Anwar itu disambut tepuk tangan para pendukungnya.

Sebelum akhirnya dibubarkan polisi Malaysia, Anwar menegaskan bahwa meski jumlah wakil kubu oposisi di parlemen hanya 82 kursi dari 222 kursi, jumlah itu sudah cukup untuk membentuk sebuah pemerintahan. (ln/aljz)