Tokoh oposisi Malaysia Anwar Ibrahim melontarkan pernyataan yang mengejutkan. Ia menuding pemerintah Malaysia mendukung kelompok-kelompok lobi Israel di AS dan kelompok-kelompok Yahudi yang ada di Malaysia. Dalam wawancara eksklusif dengan Islamonline, Anwar menegaskan bahwa ia punya bukti atas tudingannya itu.
Namun ia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut tentang dukungan itu, maupun bukti-bukti yang ia klaim. Anwar malah mengatakan bahwa tuduhan sodomi yang ditujukan padanya hanya propaganda dan menyebut orang yang melontarkan tuduhan itu sebagai "antek-antek AS" karena selama ini ia sangat vokal menentang invasi AS ke Irak dan kampanye perang melawan teror yang dilancarkan AS
"Tuduhan-tuduhan ini, tidak lain hanya propaganda untuk menjatuhkan reputasi lawan politik", kata Anwar.
Terkait masalah Israel, Malaysia adalah salah satu negara Muslim yang tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Malaysia pernah mengeluarkan bantahan atas berita yang mengatakan bahwa Negeri Jiran itu akan mengubah kebijakannya terhadap Israel, menyusul penarikan mundur Israel dari Jalur Ghaza tahun 2005.
"Tel Aviv belum memenuhi beberapa syarat. Oleh sebab itu tidak ada alasan bagi Malaysia untuk mengkaji ulang sikapnya terhadap Israel, " kata sekretaris parlemen kementerian luar negeri Malaysia, Ahmad Shabery Cheek kala itu.
Sementara itu, mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Muhammad sebelum melepaskan jabatannya sempat melontarkan kemarahannya pada Israel ketika rezim Zionis itu mengatakan bahwa Yahudi akan menguasai dunia.
Lebih lanjut, dalam wawancara dengan Islamonline, Anwar Ibrahim juga mengkritik proyek Islam Hadhari Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi. Menurut Anwar hanya ada satu Islam.
"Mengklaim bahwa ada Islam Hadhari, sama artinya dengan mengklaim ada Islam yang ‘buruk’ ", kata Anwar.
"Action speaks louder than words. Bagaimana kita mempropagandakan proyek Islam Hadhari di saat korupsi masih merajalela, kondisi pendidikan masih buruk dan sistem ekonomi masih kacau, " tandas Anwar. (ln/iol)