Angkatan udara Libya "lumpuh dan tidak ada lagi sebagai kekuatan tempur" setelah serangan udara oleh pasukan koalisi internasional menghancurkan, klaim seorang perwira militer Inggris.
Klaim itu terjadi saat pertempuran sengit yang terjadi sepanjang pada Rabu, serangan karena pasukan yang loyal kepada pemimpin Libya Muammar Gaddafi masih melanjutkan ofensif mereka terhadap kekuatan anti-pemerintah.
Marsekal Greg Bagwell mengatakan, pasukan koalisi internasional melakukan operasi di Libya atas mandat internasional, ujarnya di pangkalan udara Royal Air Force (RAF) di Italia selatan.
"Serangab kami efektif, dan angkatan udara Libya tidaklagi sebagai kekuatan tempur," kata Bagwell. "Kekuatan udara pemimpin Libya Muammar Gaddafi, sistem pertahanan udara yang terintegrasi, jaringan komando dan kontrol telah lumpuh total, dan kita dapat beroperasi di wilayah udara Libya secara aman," katanya.
Bagwell mengatakan, AS, Perancis dan pasukan Inggris terlibat dalam serangan yang dimulai pada hari Sabtu telah membuat mata dan telinga Gadhafi menjadi terbuka, di mana koalisi telah menghancurkan sebagian besar angkatan udara nya", tegas Bgwell.
Operasi Darat
"Kami mengawasi pasukan darat Libya dan kami akan menyerang mereka setiap kali mereka menyerang atau mengancam warga sipil atau pusat penduduk," katanya.
Militer AS menegaskan hal ini pada hari Rabu, mengatakan pasukan darat setia kepada Gadhafi yang mengancam kota-kota yang dikuasai pemberontak yang saat ini menjadi target serangan udara koalisi.
"Kami memberi tekanan pada pasukan darat Gaddafi yang mengancam kota-kota," kata Laksamana Gerard Hueber, AS kepala staf untuk misi Libya.
Hueber mengatakan bahwa militer Gaddafi tetap melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan untuk mengakhiri serangan-serangan terhadap warga sipil, dengan adanya pertempuran dilaporkan di beberapa kota.
Pertempuran Terus Berlanjut
Serangan udara dilancarkan oleh pesawat tempur koalisi yang bertujuan untuk menegakkan zona larangan terbang, tetapi kekuatan pro-Gaddafi terus maju dan melakukan tekanan dengan menyerang koota Misurata, Ajdabiya dan Zintan dalam 24 jam terakhir.
Pasukan oposisi dengan senjata yang sudah kedalu warsa dan struktur komando yang kurang efektif, mereka hanya dapat melakukan serangan yang sporadis terhadap pasukan yang loyal kepada Gadhafi
"Situasi di kota Ajdabiya bahwa serangan udara serangan oleh kekuatan Barat, namun mereka belum berhasil mengusir tank Gaddafi," Al Jazeera James Bays, melaporkan dari Benghazi.
"Di kota Misurata setidaknya 23 orang telah tewas dari oposisi dalam beberapa jam terakhir ini. Mereka meminta bantuan medis internasional. Meminta sebuah kapal medis untuk datang ke pelabuhan, mereka mengatakan Gadhafi mengontrol rumah sakit di sana", ujar seorang pemimpin oposisi. (mh/aljz)