Angka kematian jamaah haji asal Indonesia tahun ini masih tinggi. Hingga satu hari menjelang Wukuf di Arafah, Kamis (28/12), jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci bertambah 13 orang lagi. Dengan demikian jumlah jamaah yang wafat seluruhnya 145 orang. Dianalisa, angka kematian tinggi itu antara lain disebabkan oleh penyakit yang memang diderita jamaah haji sejak berangkat dari tanah air.
Seperti dilansir situs informasi haji milik Departemen Agama, Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari mengatakan, angka kematian jamaah haji tahun ini dianggap masih tinggi dan umumnya disebabkan oleh penyakit yang dibawa jamaah dari tanah air. Sejumlah penyakit yang diderita jamaah, jelas Siti, kemudian kambuh saat mereka di Tanah Suci. Ini menyebabkan kematian bagi jamaah tersebut.’’Kami berharap angka kematian ini akan mengalami penurunan yang signifikan,’’ katanya.
Sesuai data yang diperoleh dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Departemen Agama, Arab Saudi menyebutkan mereka yang wafat terdiri dari 88 orang pria dan 57 orang wanita. Jumlah tertinggi jamaah yang wafat antara usia 60-69 tahun, mencapai 57 orang, di atas 69 tahun, 41 orang, 50-59 tahun, 29 orang, dan di bawah 49 tahun 18 orang.
Siti Fadilah berharap usai menjalani Wukuf di Arafah nanti diharapkan jumlah jamaah yang meninggal tak terus bertambah banyak. Setelah masa Wukuf, kata dia, merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi tenaga kesehatan agar angka kematian tak terus menanjak.
Namun demikian, menurut Amirul Haj, Tarmizi Taher, harapan tersebut kemungkinan akan sulit dicapai. Karena sesuai pengalaman yang ada, justru kematian membayangi jamaah pada saat mereka berada di Arafah, Muzdalifah kemudian ke Mina. ’’Kita bisa lihat saat jamaah berada di Arafah-Mina,’’ katanya seperti dikutip situs informasi haji.
Tarmizi mengatakan saat berada di Arafah-Mina jamaah menumpuk dan kematian akan menjadi sesuatu yang memungkinkan. Berdasarkan pengalaman, kata dia, kematian justru banyak menimpa jamaah.’’Banyak jamaah bergelimpangan saat berada di sana,’’ ungkapnya. (na-str/infohaji)