Perwakilan lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus negara Jerman setuju dengan paket tambahan sangsi terhadap Iran dan akan mengajukan draft resolusi pada Dewan Keamanan PBB hari ini, Kamis (15/3) jika pemerintah mereka menyetujuinya.
Utusan AS Alejandro Wolff mengatakan, "Prinsipnya, kami sepakat berdasarkan sejumlah tambahan perubahan yang akan dipresentasikan hari ini oleh para delegasi. "
Menurut Wolff, elemen-elemen baru dalam paket sangsi itu harus disetujui dulu oleh pemerintah lima negara anggota tetap DK PBB, yaitu China, Rusia, Perancis, Inggris dan AS. Ia menyebut paket tersebut sebagai "paket pendekatan" yang "secara esensial sangat penting untuk membuka jalan ke arah resolusi. "
Hal serupa diungkapkan utusan Rusia Vitaly Churkin. Ia mengatakan negara-negara anggota tetap DK PBB akan mengkonsultasikan paket sangsi tambahan untuk Iran ini dengan pemerintah masing-masing.
Sebelum diterapkan, paket sangsi itu harus terlebih dulu melalui pertimbangan 10 negara anggota non-permanen di DK PBB, yang tidak menjadi bagian dari negosiasi nuklir Iran yang selama ini berjalan. Meski demikian, hak veto yang dimiliki lima negara anggota DK PBB itu menjadi sinyal kuat bahwa mereka akan satu suara untuk betul-betul menghentikan pengayaan uranium Iran.
Sementara itu, pada Rabu kemarin, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad kembali mengingatkan Barat bahwa penambahan sangsi akan makin memperluas celah antara Barat dan Iran.
"Salah jika Anda berpikir bahwa Anda bisa duduk dan membuat draft… Untuk mengisolasi bansga Iran. Anda bukan hanya melukai bangsa Iran tapi lebih jauh, Anda sedang mengisolasi diri Anda sendiri dan membuat Anda semua makin dibenci, " ujar Ahmadinejad dalam pidatonya di kota Yazd.
Draft resolusi yang nanti dikeluarkan untuk Iran, rencananya akan kembali memberikan jangka waktu selama 60 hari pada Iran untuk menghentikan pengayaan uraniumnya. Jika resolusi itu tidak dipatuhi, maka Iran akan dikenai paket sangsi baru.
Paket sangsi baru terhadap Iran antara lain embargo ekspor senjata dan pembekuan asset-asset pribadi maupun perusahaan yang terkait dengan program nuklir dan misil Iran. Negara-negara anggota PBB juga diminta untuk bersikap "waspada dan menahan diri" dalam hal impor persenjataan yang akan masuk atau transit melalui wilayah Iran.
"Paket sangsi juga berisi seruan agar semua negara tidak membuat komitmen baru memberikan bantuan dana, sumbangan, bantuan atau pinjaman pada pemerintah Iran, " kata seorang diplomat. (ln/arabworldnews/aljz)