Anggota Parlemen London 'Ngamuk' Karena Harus Dipisah Dalam Pernikahan Islami

Bagi aktivis Islam era 80 an akhir pasti akan ingat peristiwa seperti dibawah ini, dimana pernikahan harus terpisah antara laki-laki dan perempuan, dihijab, pengantin tidak disanding. Tapi sepertinya kejadian seperti ini hanya tinggal kenangan, tidak sedikit aktivis Islam menikahkan anaknya ataupun aktivis Islam itu sendiri menikah penuh dengan campur baur laki-laki dan perempuan (ikhtilat).

Tidak sedikit pada masa itu, undangan yang hadir marah-marah kepada panitia pernikahan, karena tidak terima harus dipisah. Bahkan keluarga pengantinpun harus bersitegang dahulu dengan pengantinnya yang memaksa pernikahan harus terpisah.

Dan kejadian seperti jaman dulu di Indonesia itu, terjadi di Inggris tepatnya di kota London.

Seorang anggota parlemen London mencak-mencak setelah dia dan istrinya diminta untuk masuk ke ruangan yang terpisah sewaktu ia menghadiri sebuah pernikahan Islami.

Jim Fitzpatrick yang merupakan anggota parlemen untuk Poplar dan Canning Town dengan istrinya Sheila segera meninggalkan para undangan yang hadir dalam pesta pernikahan di London Muslim Center ketika panitia dengan tegas meminta ia masuk keruang terpisah yang khusus untuk undangan pria.

Dan efek dari hal itu, kemarin (13/8) dirinya telah menuduh komplek London Muslim Center yang berada di samping masjid Timur London telah mengancam adanya integrasi di masyarakat London.

Dia berkata bahwa "Pemisahan laki-laki dan perempuan tidak dapat dilakukan dalam kegiatan seperti ini. Kami telah pernah menghadiri pernikahan Islam beberapa tahun yang lalu namun tidak seketat ini aturannya. Hal ini memberikan indikasi yang kuat adanya upaya menerapkan aturan Islam yang ketat disini."

Dia juga mengatakan bahwa ia meyakini Islamic Center London telah terpengaruh oleh Islamic Forum Eropa (IFE), yang ketat dalam urusan pelaksanaan hukum Syariah. "Saya pikir pengaruh kuat IFE disini telah lebih kuat daripada sebelumnya. Kami sedang mencoba membangun integrasi sosial dalam masyarakat, namun peristiwa seperti ini malah menghalangi apa yang kami sedang bangun."

Situs dari London Muslim Center mengatakan bahwa ‘campur baur’ laki-laki dan perempuan dalam pernikahan tidak diizinkan ditempat tersebut.

Juru bicara London Muslim Center – Muhammad Syakir mengatakan : "Kebijakan kami tidak berubah. Kami menyewakan fasilitas yang ada di sini dan calon mempelai pria dan wanita harus mengikuti aturan yang kami buat." (fq/til)