Anggota Parlemen Israel Robek Injil Perjanjian Baru dan Sebut Injil Buku Yang Menjijikkan!

Anggota Parlemen Israel Robek Injil Perjanjian Baru dan Sebut Injil Buku Yang Menjijikkan!

Seorang fotografer berhasil memfoto adegan yang mengejutkan, anggota parlemen Israel Michael Ben-Ari tertangkap kamera merobek salinan Injil Perjanjian Baru dan membuangnya di tempat sampah. Yang parahnya lagi, dia tidak melakukan tindakan ini di sembarang tempat, ia melakukannya di Knesset, Parlemen Israel. Ben-Ari sendiri adalah anggota HaIhud HaLeumim (National Union) seorang Yahudi religius dari partai sayap kanan yang dekat dengan Gerakan Pendudukan.

Tindakan – yang mengingatkan apa yang dilakukan pendeta AS Terry Jones yang membakar Al-Quran – sebagai tanggapan terhadap sebuah “provokasi yang tidak dapat diterima” oleh Lembaga Alkitab Israel, di manan entitas Injili itu dalam beberapa hari terakhir mengirimkan salinan Perjanjian Baru dalam bahasa Yahudi ke seluruh 120 anggota parlemen Israel.

“Kami sangat senang untuk mengirimkan buku ini yang kami harap akan membantu Anda dan menerangi jalan anda,” tulis surat yang menyertai pengiriman injil tersebut yang ditulis oleh Victor Kalisher. “Kami berharap dan berdoa agar buku ini dapat membantu Anda dalam posisi penting dalam pelayanan masyarakat.”

Namun Michael Ben-Ari memutuskan untuk pergi lebih jauh dan membiarkan fotografer untuk memfoto saat ketika dia secara terbuka merobek halaman dari injil tersebut dan kemudian melemparkannya ke dalam tempat sampah. Saat itu ia berkata: “Buku keji [Perjanjian Baru] yang membawa terjadinya pembunuhan jutaan orang Yahudi dalam Inkuisisi dan autos da Fe. Ini adalah provokasi oleh para misionaris gereja dan tidak ada keraguan bahwa buku ini dan mereka yang membawanya termasuk dalam tempat sampah sejarah.”

Penghinaan mencolok anggota Knesset Israel terhadap injil Perjanjian Baru ini bisa memiliki dampak buruk bagi hubungan antara Israel dan konservatif Injili, yang telah menjadi salah satu sekutu utama Perdana Menteri Netanyahu di AS. Insiden itu terjadi hanya beberapa minggu sebelum kunjungan senator Mormon Mitt Romney ke Israel.(fq/vaticaninsider)