Pelaku yang membuat video berisi lagu ajakan untuk membunuh warga sipil Irak, terungkap. Pelaku, penyanyi dan pembuat lagu di video yang tersebar lewat internet itu adalah seorang anggota korps Marinir AS, Kopral Joshua Belile.
Situs Islamonline menyebutkan, Kopral Belile sudah minta maaf atas perbuatannya itu. Korps Marinir AS sendiri menilai lagu yang dibuat oleh anggotanya itu ‘tidak pantas’ dan sudah dilakukan penyelidikan awal atas kasus tersebut
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) yang pertama kali melayangkan protes tersebut, menyatakan bisa menerima permohonan maaf Belile dan akan menyerahkan kasus tersebut pada pihak militer AS.
"Kami menerima permintaan maaf Kopral Belile dan akan menyerahkan kasusnya pada pihak berwenang di kemiliteran untuk memutuskan apakah ada tindakan disiplin yang akan diambil," kata Direktur Eksekutif CAIR Nihad Awad dalam pernyataan tertulisnya.
CAIR menyatakan, kecaman yang disampaikannya tidak pernah menargetkan marinir secara individu, tapi lebih pada masalah yang lebih luas yaitu tidak adanya sensitivitas terhadap warga sipil Irak yang sudah menderita. Pada kesempatan itu, Awad menyerukan kembali agar Kongres menggelar rapat dengar pendapat atas tingkah laku pasukan AS di Irak dan Afghanistan.
Sementara itu, Belile pada surat kabar Jacksonville Daily News edisi Rabu (14/6) mengatakan, video selama empat menit yang dibuat dan di postingnya melalui internet, tujuannya cuma untuk bercanda saja.
"Lagu ini ditulis dengan rasa humor dan tidak ditujukan untuk kelompok tertentu, dalam maupun luar negeri. Saya minta maaf jika sudah menimbulkan rasa tidak enak di kalangan warga Muslim," kata Belile di harian tersebut.
Lagu berjudul ‘Hadji Girl’ di rekaman video yang dibuat Belile, mengisahkan pertemuannya dengan seorang gadis Irak dalam sebuah serangan. Liriknya antara lain berbunyi, "Aku merebut saudara perempuannya yang masih kecil, dan saya letakan di depan saya. Sementara peluru-peluru mulai dimuntahkan, darah memancar di antara kedua matanya, kemudian saya tertawa seperti seorang maniak."
Lirik lagu tersebut juga menggunakan kata-kata yang jorok, "I blew those little f–kers to eternity…. They should have known they were f–king with the marines."
Belile adalah tentara AS yang pernah bertugas di Irak dan kini tinggal di North Carolina. Ia mengatakan, lagu yang dibuatnya tidak ada kaitannya dengan peristiwa pembunuhan puluhan warga sipil Irak oleh pasukan AS di kota Haditha.
"Ini adalah lagu yang saya karang dan tidak lebih dari sesuatu yang mungkin lucu," kata Belile. (ln/iol)