Anggota Marinir AS Diduga Lakukan Kristenisasi

Militer AS sedang menyelidiki seorang anggota Marinirnya yang diduga mempromosikan ajaran Kristen di Irak dengan membagi-bagikan koin bertuliskan bait-bait dari alkitab, yang ditulis dalam bahasa Arab.

Juru bicara Pentagon Bryan Whitman mengatakan, militernya di Irak bernisiatif melakukan investigasi dan ada sejumlah bukti yang menguatkan bahwa Marinir bersangkutan memang melakukan tindakan itu.

Kasus ini mencuat setelah McClatchy News Service memberitakan bahwa seorang anggota Marinir membagi-bagikan koin bertuliskan bait-bait dari Alkitab selama beberapa hari di Kota Fallujah. Bait-bait Alkitab itu ditulis dalam bahasa Arab. Di satu sisi koin terdapat tulisan "Di mana Engkau Akan Menemukan Kekekalan."

Di sisi lain terdapat tulisan yang diambil dari Alkitab Yohanes 3:16 yang bercerita tentang Yesus, berbunyi "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Jika hasil investigasi menyatakan bahwa anggota Marinir itu memang benar melakukan tindakan tersebut, itu artinya ia sudah melanggar peraturan kemiliteran yang melarang setiap anggota militer AS menyebarkan ajaran ataupun praktek agama dan keyakinan apapun.

Membagi-bagikan koin merupakan tradisi di kemiliteran AS. Tapi koin-koin itu bergambar lambang dari unit atau afiliasi kemiliteran AS. Setiap komandan senior AS memiliki koin sendiri-sendiri. Para pejabat di departemen pertahanan AS juga sering membagikan koin di antaranya koin bertuliskan "Combating Terrorism" pada para pasukan di zona perang atau pada para pengunjung di kantor departemen itu.

Organisasi-organisasi Islam kerap menuding pasukan AS di Irak dan Afghanistan juga melakukan aktivitas pemurtadan terhadap warga lokal. Pemerintahan Bush selalu menolak tuduhan itu tapi tindakan sejumlah pasukannya di kedua negara itu, sering membuat malu pemerintah AS.

Pekan lalu, Presiden Bush menyampaikan permohonan maaf atas perilaku salah seorang tentaranya di Irak yang menjadikan al-Quran sebagai target latihan menembak. Bush berjanji akan menjatuhkan sanksi pada tentaranya itu. (ln/al-arby)