Rakyat AS dicekam ketakutan akan datangnya badai Gustav yang oleh para pakar disebut "Badai Abad Ini." Hampir 11 juta warga AS dari lima negara bagian sudah merasakan datangnya badai itu dan terpaksa diungsikan.
Badai Gustav dipekirakan akan lebih dahsyat dari Badai Katrina tiga tahun lalu, yang menewaskan 1.500 warga AS dan kota yang lagi-lagi bakal terkena dampak badai paling buruk adalah New Orleans. Sejak hari Minggu kemarin, pemerintah kota sudah mengevakuasi warga dari ancaman badai dengan kekuatan kecepatan angin sekitar 200 kilometer per jam.
Walikota New Orleans, Ray Nagin bahkan sampai mengancam pihaknya tidak mau bertanggung jawab terhadap warga yang tidak mau dievakuasi. Kekalutan terlihat di kota yang baru saja pulih dari hantaman badai Katrina, ribuan warga kota ini berdesak-desakan di mobil mereka maupun bis-bis yang akan membawa mereka mengungsi. Hotel-hotel tutup dan bandara juga siap siaga jika sewaktu-waktu harus ditutup.
Nagin mengatakan sekitar 240.000 warga New Orleans di sisi barat sungai Mississipi sudah dievakuasi untuk mengantisipasi jatuhnya korban akibat bahwa Badai Gustav, yang menurut Nagin akan tiba di New Orleans pagi ini waktu setempat. Namun para pakar ramalan cuaca mengatakan terlalu dini untuk mengatakan New Orleans akan terkena dampak langsung dari badai itu.
Selain evakuasi, otoritas kota New Orleans juga memberlakukan jam malam di sisi timur sungai dan siapapun yang melanggar jam malam, akan ditangkap atau diperintahkan kembali ke rumah. "Buat siapa saja yang berpikir mereka bisa menghadapi badai ini, saya kabarkan pada Anda bahwa itu akan menjadi kesalahan terbesar yang Anda lakukan dalam hidup Anda, " tukas Nagin.
Nagin menjamin keamanan rumah-rumah warga yang ditinggal mengungsi dengan menambah jumlah aparat kepolisian dan aparat garda nasional sebanyak dua kali lipat, untuk menjaga keamanan. "Para penjarah akan langsung dijebloskan ke penjara. Yang kami serukan sekarang adalah, mengungsi sekarang juga, " tegas Nagin.
Agen-agen intelejen federal mengklaim persiapan pemerintah saat ini jauh lebih baik dibandingkan ketika terjadi badai Katrina. Namun banyak warga AS yang mengkritik pernyataan aparat, termasuk pernyataan walikota New Orleans yang dianggap terlalu berlebihan. Bagi mereka, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan cenderung sebagai bentuk kekhawatiran politik setelah peristiwa badai Katrina, dan bukan karena kepedulian akan adanya bahaya yang benar-benar mengancam,
Badai Gustav menewaskan lebih dari 80 orang di kawasan Karibia. Negara-negara yang paling buruk terkena dampak hantaman badai ini antara lain Jamaica, Republik Dominica dan Haiti. (ln/aljz)