Iran mendesak PBB untuk "merespon dan mengeluarkan resolusi" terhadap Israel yang terus menerus melontarkan ancaman terhadap Negara Republik Islam Iran.
Desakan itu disampaikan utusan Iran di PBB, Muhammad Khazaee dalam bentuk surat resmi pada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, Selasa (9/9). Khazaee mengatakan, pernyataan dua menteri Israel tentang Iran belum lama ini merupakan "ancaman yang berbahaya dan merupakan pelanggaran yang nyata terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional."
Pernyataan itu dilontarkan oleh Rafi Eitan, menteri urusan pensiunan Israel dan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak. Pada majalah terbitan Jerman Der Spiegel, Eitan menuding Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad telah mengancam Israel dan oleh sebab itu Ahmadinejad selayaknya diculik dan dibawa ke pengadilan kriminal internasional di The Hague.
"Pernyataan yang dilontarkan pejabat Israel itu menunjukkan watak rezim Israel yang agresif dan teroris, " tulis Khazaee dalam suratnya pada Sekjen PBB.
Sementara Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa Tel Aviv akan mengambil "semua opsi" untuk menghentikan program nuklir Iran. Iran dalam suratnya menilai pernyataan Barak merupakan ancaman yang berbahaya karena mengarah pada tindak kriminal.
"Dibutuhkan ketegasan dan respon yang jelas dari PBB, khususnya dari Dewan Keamanan, " kata Khazaee.
"Iran… sesuai dengan hak-haknya yang tidak bisa dipisahkan dari Klausul 51 Piagam PBB, tidak akan segan-segan untuk bertindak demi mempertahankan diri jika terjadi serangan terhadap bangsa Iran dan Iran akan melakukan langkah-langkah perlawanan yang layak untuk melindungi rakyat dan para pejabat pemerintahannya, " tegas Khazaee. (ln/prtv)