Anak-anak dan seorang perempuan di Sadr City Irak, menjadi korban kebrutalan serangan udara pasukan AS, meski militer AS mengklaim mereka berhasil membunuh 49 "kriminal" dalam serangan tersebut.
Petugas rumah sakit dan kepolisian Irak menyatakan bahwa yang menjadi korban adalah warga sipil dan hanya 15 orang yang tewas, bukan 49 seperti yang diklaim militer AS. Di antara korban tewas adalah seorang perempuan dan tiga anak-anak.
Menurut para saksi mata, helikopter-helikopter dan pesawat-pesawat tempur AS memborbardir gedung-gedung di Sadr City, pada pukul 05. 00 pagi waktu setempat, Minggu (21/10).
Seorang polisi Irak mengatakan, pasukan AS melakukan serangan udara setelah sebuah kendaraan militer AS menjadi target serangan bom di kota itu.
Koresponden Al-Jazeera di Baghdad melaporkan, seorang juru kamera televisi berhasil merekam tubuh anak-anak yang tewas akibat serangan tersebut. Beberapa rumah dan toko, rusak terkena bom-bom yang dijatuhkan pasukan AS.
Saat serangan terjadi, kata sejumlah saksi mata, terlihat asap hitam mengepul dari lokasi serangan, sementara suara sirine meraung-raung, ditingkah suara tembakan senjata dan suara helikopter-helikopter pasukan AS.
Warga yang kerabatnya menjadi korban, berkumpul di depan ruang gawat darurat Rumah Sakit Imam Ali. Sementara korban tewas dimasukkan ke dalam peti mati dan diselubungi dengan bendera Irak. (ln/aljz)