Kalau kita mengenal A’a Gym di tanah air, maka di Mesir Anda akan menemukan Amru Khalid. Sosok da’i kondang ini kini tengah menghadapi isu seputar kebijakan pemerintah yang akan mendeportasi dirinya dan keluarganya ke London. Isu yang berkembang saat ini ia pastikan hanya kerjaan media saja, salah satunya adalah koran harian Al Masry Al Yaum, yang memberitakan dirinya akan diusir dari Mesir terkait keamanan negara, dan Khalid menolak pemberitaan koran tersebut.
Dalam koran harian lainnya bernama, As syuruq, Amru Khalid mengatakan bahwa ada pihak yang dibayar guna menggiring dirinya ke arah persengketaan dengan pemerintah, dirinya dikabarkan ingin mencalonkan diri sebagai Presiden Mesir, sehingga keberadaannya kini dikhawatirkan membahayakan pemerintah berkuasa.
Stasiun channel Orbit dalam salah acaranya bernama Al Qahirah Al Yaum kemudian mempertemukan keduanya; Amru Khalid dan Jilad, Pimred Koran harian Al Masry Al Yaum. Dalam pertemuan yang hanya dihubungi via video teleconference ini, Amru Khalid yang tengah berada di London menolak berita yang dituliskan koran harian tersebut, namun Jilad membela diri dan mengatakan dirinya bertemu khusus dengan Amru Khalid, bahkan Khalid sendiri meminta hal pendeportasian dirinya dari Mesir itu dirahasiakan, namun Khalid dengan tegas membantah pernyataan itu.
Di edisi Rabu (10/6) lalu, Al Masry Al yaum menuliskan, "Pihak keamanan akan mendeportasi Amru Khalid ke London, dan melarang dirinya untuk melakukan pengambilan ceramah di stasiun televisi Mesir dikarenakan dirinya terlibat aktif dalam bidang kemanusian dan giat memerangi kemiskinan. Jelas dengan aktivitasnya ini dikhawatirkan Khalid semakin banyak mendapatkan simpati dari penduduk.
Tidak bisa dipungkiri memang selama berdakwah Amru Khalid telah memberikan pengaruh kuat ke hati masyarakat Mesir. Ia kemudian sempat dikabarkan mendapat peringatan dari pihak keamanan negeri Mesir karena telah mengkoordinasi sebuah organisasi kepemudaan, namun berita itu lagi-lagi ditampik oleh da’i muda ini.
Khalid mengakui ada upaya pencorengan nama baiknya, sehinga dirinya kerap diberitakan bersebrangan dengan pemerintah. "Ada upaya dari sekelompok orang yang merasa terancam dengan keaktifan saya, dan tak menutup kemungkinan adalah mereka yang mengingikan kursi kepresidenan." Jelas Amru Khalid. "Saya tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden, bahkan tak memiliki ambisi ke sana, apa yang saya lakukan ditujukan untuk pemuda demi perbaikan masyarakat Mesir", tegasnya meluruskan pernyataan miring media.
Di Mesir sendiri kini gencar pembahasan siapa yang akan menggantikan posisi Presiden Mubarak, mengingat usianya yang sudah uzur dan pelaksanaan pemilu yang semakin dekat. Anak Mubarak, Jamal Mubarak diisukan menjadi calon kuat menggantikan tahta ayahnya, tentunya untuk memuluskan jalan sang putra presiden ini harus sejak dini mengamankan jalan menuju Istana. (am/iol)