Sayangnya, kata dia, keterlambatan ini diperparah dengan kondisi Islamofobia di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dan Islamofobia itu terpelihara lewat Youtube yang terus saja menghujat lslam, sepertinya mereka yang menghujat pun melihat bahwa umat Islam tidak bisa apa-apa, bahwa semakin kita diinjak-injak akan semakin takut.
“Satu saja saya katakan saudaraku, tanpa ruhul jihad kita akan terlambat saudara-saudaraku. Jadi dalam surat Al Anfal ayat 60, jadi Allah menyuru orang beriman untuk mempersiapkan kekuatan, kekuatan cavalery pasukan berkuda, kemudian melakukaj segala persiapan itu. Untuk apa? Untuk menyongsong musuh-musuhmu yang mau menghilangkanmu dari muka bumi ini, kemudian Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui,” ujar Amien.
“Kemudian, kata Allah, berinfaqlah di jalan Allah, kemudian itu akan diganti oleh Allah dan Allah tidak akan berbuat zalim kepada hamba-hambanya,” imbuhnya.
Lebih dari itu, mantan Ketua Umum PAN ini merasakan bahwa suasana Idul Fitri kali ini tidak begitu menyenangkan, karena negara Islam yang masih utuh tinggal Indonesia, Malaysia dan Turki. Sisanya dia tidak tahu masa depannya seperti apa. Yang jelas, dia melihat banyak negara muslim sudah menjual diri kepada AS karena tiap tahun mendapatkan USD 3 miliar.
Oleh karena itu, ia terus mengimbau agar umat Islam jangan lupa, bahwa apa yang terjadi sudah demikian jauh, jangan berpikiran juga bahwa Indonesia tidak mungkin diporandakan oleh mereka, karena sekarang pun masyarakat sudah dibentur-benturkan, Islam sudah dipecah belah dan itu amat terasa.
“Keterbelahan bangsa sudah semakin jelas tetapi kita tetap tegar, merasa barangkali. Jadi mari kita renungkan kembali di bulan Ramadhan kita bawa terus ke bulan-bulan Ramadhan berikutnya, kalau kita masih ditakdirkan bertemu tamu yang mulia itu,” pungkas Amien.[sindonews]