Kantor Berita Associated Press tadi malam (24/8) memuat pernyataan Ami Bashara, anggota Knesset keturunan Arab-Israel yang menyatakan bahwa setahun setelah terjadinya gencatan sen24/8)jata dengan Hizbullah, milisi Syiah dari Lebanon itu diketahui bertambah kuat, baik dalam hal keterampilan tempur maupun persenjataannya.
Bishara mengatakan bahwa selama ini Israel terus memantau perkembangan yang terjadi di tubuh Hizbullah lewat jaringan mata-matanya, dan diketahui dari laporan-laporan yang masuk bahwa organisasi pimpinan Syed Hasan Nasrallah itu kini telah memiliki sejumlah roket yang canggih dan bahkan mampu mencapai Tel Aviv.
Dalam pertempuran tahun lalu, Hizbullah bisa dikatakan memetik kemenangan melawan Israeli Defences Force (IDF) yang dilengkapi dengan tank-tank Merkava dan Heli tempur Apache. Namun di lapangan, tentara-tentara Israel terlihat takut menghadapi pertempuran jarak dekat melawan anggota milisi Hizbullah.
“Mereka lebih mengandalkan tembakan-tembakan jauh yang dimuntahkan dari moncong-moncong tank dan helikopter tempurnya, ” ujar seorang dokter Indonesia yang mengunjungi Lebanon sesaat setelah perang berakhir.
Apakah Israel ingin kembali buka front dengan Hizbullah? Bishara menjawab, “Saya tidak dapat memastikan. Namun jika Israel mau kembali berperang melawan Hizbullah, maka mereka harus berpikir matang-matang dan menyiapkan strategi yang jauh lebih baik ketimbang kemarin, karena kekuatan Hizbullah sekarang ini sudah jauh di atas kekuatan mereka dahulu. ” (Rizki)