Komandan militer AS di Irak dalam petikan wawancaranya mengatakan, dalam bulan ini pasukannya akan segera meninggalkan kota-kota dan perkampungan di Irak, termasuk diantaranya dari basis pertahanan kelompok bersenjata yang berada kota Moushul. Jendral Odinoe, salah satu dari komandan perang AS yang diwawancarai kantor berita reuters mengatakan, "sudah saatnya AS kini menarik pasukannya dari kota-kota di Irak, dan yang jauh lebih penting dari itu masyarakat bisa menilai bahwa AS menepati janji yang telah disepakati dengan pemerintahan Irak".
Kesepakatan antara AS dan Irak sendiri telah ditandatangani pada awal januari lalu yang isinya terkait batas waktu penarikan tentara penjajah Amerika itu dari kota dan perkampungan di Irak, termaktub di dalamnya batas akhir penarikan pada bulan Juni tahun 2009 ini. Namun baik pihak militer Irak dan juga Amerika memberikan pengecualian terhadap kota Moshul, penarikan pasukannya akan berlangsung lambat, "Moshul merupakan basis pertahanan berbagai kelompok bersenjata yang ada di Irak, termasuk di antaranya organisasi Al Qaeda", jelas Ordeno memberikan alasan keterlambatan penarikan tentarnya.
Masih terkait tenggang waktu keberadaan milter AS di Irak, presiden Barak Obama telah mengambil kebijakan untuk menarik utuh tentaranya dari kota seribu satu malam itu pada bulan Agustus tahun depan. Perang sendiri hingga kini masih terus berkecamuk di beberapa titik kota di Irak. Dalam operasi militer yang berlangsung kemarin, Selasa (2/6), pihak keamanan Irak melaporkan telah berhasil menangkap seorang petinggi Al Qaeda yang menempati posisi komandan batalion di propinsi Iskandariah yang berjarak 60 km dari Selatan ibukota Baghdad. Di hari yang sama juga terjadi sebuah ledakan hebat di kota Diyala sebelah Timur laut Baghdad. Beberapa warga sipil dikabarkan menjadi korban dalam insiden ledakan tersebut. (alj/sn)