Amerika, Ingatlah Fallujah dan Ibu Yang Tak Akan Pernah Lupa Anak-Anaknya

Kota Falluja di Iraq, sejak dulu terkenal sebagai "kota masjid." Di mana-mana kita akan mendapati masjid yang penuh dengan jamaahnya. Namun itu dulu, sebelum kedatangan Amerika ke Iraq. Pada tahun 1991, Falluja –entah kebetulan atau tidak– dibom dan dirusak paling parah ketika terjadi Perang Teluk.

Semua kekayaan peninggalan Islam di Falluja semakin hancur lebur ketika AS kembali menginvasi Iraq pada 2003. Fallujah yang tenang kembali hancur dan porak-poranda, dan bahkan melebihi daerah-daerah lainnya. Kembali, catatan-catatan penting tentang Islam yang mungkin belum dikenal oleh dunia, terberangus.

Sejak 28 April 2003, tidak ada lagi sekolah atau madrasah untuk anak-anak. Pada malam itu, kerumunan 200 penduduk lokal di sebuah sekolah yang telah diambil alih oleh pasukan Amerika dan dijadikan sebagai kantor pusat, menuntut sekolah itu diserahkan kembali sehingga dapat dipergunakan sekolah terbuka untuk murid. Apa tanggapannya? Para prajurit Airborne AS menembaki kerumunan orang itu, menewaskan 17 warga sipil, dan melukai lebih dari 70 orang. Minggu berikutnya rakyat Iraq yang protes atas penembakan ini juga ditembak.

Fallujah dan sekitarnya menjadi negara kisruh. Pada tanggal 31 Maret 2004, Irak menyerang sebuah konvoi pemberontah yang berisi personel dari Blackwater, pasukan rahasia AS. Empat orang dari agen swasta Amerika ini tewas, dan tubuh mereka hangus dan mereka digantung di jembatan Sungai Efrat. Dunia internasional menyebutnya sebagai biadab dan tak berprikemanusiaan, namun melupakan jutaan rakyat dan anak-anak Iraq yang telah ditumpas habis seperti lalat.

Pasukan AS meluncurkan dua operasi untuk merebut kembali Fallujah, pertama Operatioon Vigilant Resolve, dan kemudian Operasi Phantom Fury pada bulan November 2004. Menggunakan antara lain fosfor putih, Amerika menghancurkan hampir dua pertiga dari rumah-rumah di kota itu, dan membunuh sejumlah besar orang, termasuk anak-anak, sebelum mengumumkan bahwa "kondisi tenang" telah dipulihkan. Kemudian, pada tahun 2007, mereka diserahkan kepada pasukan pemerintah Irak.

Menjelang November datang, Amerika, ingatlah Fallujah dan ibu yang tak akan pernah melupakan anak-anaknya yang telah mati. (sa/urknt)