Amerika di Balik Konflik Somalia

Terjawab sudah seperti apa konflik Somalia selama ini. Jika selama ini, pihak asing selalu menyembunyikan diri dan semua pihak mengklaim konflik Somalia murni hanya perang saudara saja, kali ini sebuah bukti sudah terbuka.

Seorang pejabat AS menyatakan kalau AS telah mengirim ribuan senjata kepada pemerintah Somalia. Washington tampaknya sudah gregetan ingin mengamil alih kendali di Somalia dengan menumpas gerakan-gerakan Islam. Dalihnya kembali dengan alasan sama yang sudah using: menumpas gerakan teroris yang berkaitan dengan Al Qaidah.

Situasi di Somalia saat ini semakin kacau-balau. Selama bulan ini saja, sekitar 200 orang warga sipil Somalia tewas karena serangan pihak asing. Bahkan sejak Mei kemarin, lebih dari 120.000 orang terlunta-lunta alias menjadi pengungsi.

Nur Ali Adan, menteri agama Somalia, mengatakan bahwa saat ini Somalia sangat mengharapkan bantuan dari pasukan tentara asing seperti Pakistan, Iraq dan Afghanistan. Tentara asing itu bukan hanya dari Kenya, Djibouti, Etopiam, dan Yaman, tapi juga AS. Selain mengirim senjata, AS juga mengirimkan bantuan financial sebesar $10 juta kepada kepolisian Somalia. Bahkan, intelijen AS sudah berbagi posisi dengan pemerintahan di negara itu.

Mohamed Omaar, menteri luar negeri Somalia, tanpa disembunyi-sembunyikan lagi mengatakan bahwa bantuan AS sangat luar biasa. “AS sangat jelas tujuannya, mereka membantu kami secara politik, keuangan, dan diplomasi.” ujarnya di Washington dalam sebuah kunjungan baru-baru ini.

Pendekataan yang dilakukan Barack Obama, presiden AS saat ini, sangat berbeda dengan George Bush, pendahulunya. Jika Bush langsung turun dalam pemberantasan kelompok-kelompok Islam, sekarang Obama lebih banyak mensupport baik secara politik, ekonomi maupun militer dan persenjataan pemerintahan yang bersangkutan. Cara ini dinilai lebih efektif. (sa/wshngtnpst)