Amerika dan Tren Generasi Bumerang


Dihadapkan pada pilihan pekerjaan yang terbatas, banyak remaja Amerika yang akhirnya tinggal bersama orang tuanya kembali. Padahal, lazimnya di Amerika, remaja yang telah lulus dan berusia 18 tahun, sudah harus bisa mandiri.

1 dari 7 orangtua yang mempunyai anak remaja mengatakan bahwa anak-anaknya telah menjadi “generasi bumerang” karena hampir dipastikan jadi pengangguran setelah lulus sekolah. Generasi bumerang berarti anak-anak yang kembali ke rumah setelah dilepaskan. Begitu menurut laporan Pew Research Center. Karena bukannya segera mencari pekerjaan dan apartemen sendiri, banyak anak remaja yang kembali, sehubungan lapangan pekerjaan yang semakin sempit.

Menurut sruvai Pew, saat ini remaja yang berusia 18 sampai 29 tahun yang hidup mandiri semakin sedikit, yang asalnya 7,9 persen pada tahun 2007, menjadi 7,3 persen tahun ini. Kasus serupa pernah terjadi ketika resesi 1982 dan 2001.

35 persen dari generasi bumerang ini mengatakan bahwa mereka sendiripun tidak ingin tinggal orangtuanya. 25 persen di antaranya menjadi pengangguran, dan 20 persen lainnya masih merupakan mahasiswa.

“Generasi bumerang adalah tren, dan mereka merepresentasikan pergantian nilai dan norma.” Ujar David Morrison, presiden dan pendiri Twentysomething Inc., sebuah perusahaan marketing dan penelitian. “Para remaja adalah korban empuk dari resesi ekonomi, dan menjadi pihak terakhir yang akan mengambil keuntungan di saat ekonomi pulih.” (sa/yahoonews)