Dalam sebuah pernyataan resminya, Aliamsi pendukung legitimasi Mesir menegaskan bahwa mereka akan boikot pemilihan Presiden mendatang.
Aliansi mengatakan pada situs resminya,”bahwa dinyatakan dengan kekuatan dan melihat tuntutan dan penderitaan keluarga para syuhada, para tahanan dan mereka yang telah menjadi korban sejak 25 Januari hingga kini: kita memboikot drama yang menggelikan ini yang hanya akan meneruskan kejahatan Presiden kudeta…
Aliansi juga menambahkan bahwa posisi presiden tidaklah kosong dan ia menegaskan bahwa”Kudeta Militer ini adalah tidak sah, dan apa yang dibangun diatas kebatilan adalah merupakan kebatilan pula.”
Perlu dicatat bahwa pemilu mendatang hanya diikuti oleh dua kandidat, yaitu mantan menteri Pertahanan, Abdul Fattah As-Sisi dan seorang aktifis Hamdeen shabahi.
Sejumlah mantan calon Presiden yang lalu telah menyatakan mengundurkan diri dari “pertarungan” ini, meskipun mereka turut mendukung pelengseran Presiden Muhammad Mursi, mereka adalah, Dr. Abdul Mun’im Abdul Futuh, dan aktifis sayap kiri Khaled Ali.
Dr. Abdul Futuh menggambarkan pemilu ini berlangsung dalam suasana ketakutan dan kurangnya tranparansi, sementara Khalid Ali melihat bahwa pemilu ini adalah lelucon dan segala sesuatu telah dipersiaplkan dan diatur sebelumnya. (hr/im)