Pimpinan tertinggi Republik Iran Ayatullah Ali Khamenei mengingatkan bahwa negaranya akan menggunakan semua kekuatannya untuk menolak berbagai ancaman.
Pernyataan itu ditegaskan Khamenei, bersamaan dengan persiapan DK PBB untuk menggelar sidang tertutup membahas masalah sanksi tambahan atas Teheran, yang tetap menolak menghentikan pengembangan uraniumnya.
Khamenei, dalam pidatonya yang dilansir Al-Jazeera mengatakan, “Bila mereka ingin menggunakan ancaman dan cenderung menggunakan bahasa kekuatan dan kekerasan, maka rakyat dan petinggi Iran juga tanpa ragu akan menggunakan berbagai kemampuan negara untuk memukul balik musuh yang menyerang. ”
Khamenei menegaskan bahwa negaranya mampu melakukan sesuatu yang tidak legal, bila Iran mendapat tekanan melalui DK PBB. Ia juga mengatakan, Teheran takkan mau berhenti dalam memperjuangkan haknya memiliki dan mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai.
Dalam konteks yang sama, Presiden Iran Ahmadinejad menegaskan pula bahwa rakyat Iran akan tetap bulat tekad untuk mempertahankan sikap terkait masalah nuklir. “Solusi terbaik bagi mereka adalah mengakui hak Iran untuk memiliki teknologi nuklir dengan tujuan damai. Itulah solusi untuk keluar dari masalah ini. ”
Pernyataan tokoh-tokoh Iran ini mengemuka, beberapa jam setelah Menlu Rusia Sergey Laprov mengatakan bahwa negaranya takkan mendukung embargo atas Iran. Menurut Laprov, dihadapan majlis perwakilan di Parlemen Rusia, sikap Rusia terhadap masalah ini adalah, bergerak secara bertahap sesuai dengan kondisi. “Kami tidak mendukung hukuman keras, ” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Afrika Selatan dan Indonesia juga telah menyampaikan saran lepada DK PBB. “Kami yakin saran itu juga merupakan suara dari banyak pihak dan dilakukan setelah kajian dan interaksi yang dilakukan secara konstruktif, ” tukasnya. (na-str/aljzr)