Seorang juru kameramen Al Jazeera tewas di dekat kota yang dikuasai oposisi di dekat kota Benghazi. Nampaknya kameramen TV Aljazeera itu menjadi target dari pasukan yang loyal kepada Presiden Gahdafi.
Peristiwa itu terjadi saat Ali Hassan Al Jaber kembali ke Benghazi dari kota terdekat yang diserang oleh pasukan Gadhafi. Situasi keamanan yang sangat berbahaya itu, kemudian Ali Hasan berusaha kembali ke Benghazi. Tetapi, ketika dalam perjalanan itu, mobil yang ditumpangi bersama rekannya itu ditembaki, yang menyebabkan Ali yang ada dalam mobil itu tewas. Dua orang yang ada dalam mobil itu mengalami luka-luka. Tetapi, Ali Hasan tewas saat sampai di rumah sakit.
Wartawan Aljazeera Birtley melaporkan dari Banghazi, tembakan dari pasukan Gadhafi itu, mengani jantung Ali Hasan yang menyebabkan dia tewas. "Ini merupakan kampanye melawan Al Jazeera, dan Al Jazeera seksi bahasa Arab terutama. Karena semua orang di Libya menonton Al Jazeera seksi bahasa Arab, telah kerja mereka heroik (penuh dengan keberanian), dan kematian Ali Hasan telah menjadi kejutan besar kehilangan seorang kolega", ujarnya
Wadah Khanfar, Direktur Al Jazeera, mengatakan, jaringan Aljazeera "tidak akan tinggal diam", dan akan mengejar mereka yang berada dibalik penyergapan melalui jalur hukum.
Kafar mengatakan bahwa pembunuhan itu muncul setelah terjadi, "Kampanye belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap pemimpin Libya Muammar Gaddafi dan kekuatan kelompoknya.
Wadah Khanfar, menegaskan, bahwa "Al Jazeera mengutuk kejahatan pengecut, yang datang sebagai bagian dari kampanye jahat rezim penargetan Libya Al Jazeera dan stafnya," kata jaringan dalam sebuah pernyataan.
"Al Jazeera mengulangi serangan itu tidak akan dapat menghentikan tekad untuk melanjutkan misinya, mencerahkan rakyat, dan akan melangsungkan tugasnya secara peristiwa. Peristiwa juga akan berlangsung di Libya dan di tempat lain", tambah Khanfar. (mh/ajl)