Ali Belhaj, Tokoh Islam Aljazair, Minta Dibukakan &#039Pintu Jihad&#039 Melalui Suriah

Ali Belhaj, tokoh penting kedua Front Penyelamat Islam di Aljazair yang dilarang pemerintah, menyerukan pemerintah Aljazair untuk membuka pintu jihad. Jihad yang diangkatnya adalah untuk membela dan mempertahankan wilayah kaum Muslimin di Suriah dalam menghadapi Israel.

Ia juga menyerukan rakyat Islam Aljazair melalui masjid-masjid untuk mengecam serangan Israel terhadap Libanon dan Palestina.

Seruan ini disampaikan saat Belhaj bertemu dengan duta besar Suriah di Aljazair, di saat ia dilarang bertemu dengan Dubes Libanon. Dalam keterangannya kepada Islamonline, Belhaj menegaskan bahwa dirinya telah meminta dubes Suriah pada Selasa (18/7) di Aljazair untuk memberi kesempatan pada rakyat Aljazair yang ingin membela Suriah dari target militer Israel yang sangat mungkin terjadi.

“Saya sudah sampaikan pada dubes, keyakinan saya bahwa Suriah akan menjalani situasi tertekan dan takut. Suriah juga akan terus menerus mendapat tekanan sampai terbuka kemungkinan untuk diserang. Saya juga tegaskan pada dubes Suriah sekaligus kepada rakyat Aljazair untuk bertahan terhadap serangan apapun,” ujar Belhaj,

Menanggapi ungkapan Belhaj, dubes Suriah mengatakan bahwa kelak jika situasinya sudah harus demikian, pihaknya akan meminta para relawan dan mujahidin untuk memerangi musuh bersama-sama. Namun pihak dubes tidak merinci lebih lanjut bagaimana teknis pengerahan relawan jihad dari Aljazair ke negaranya, bila situasinya menghendaki demikian.

Terkait kondisi kaum Muslimin yang tidak mungkin membantu lewat jihad senjata, menurut Belhaj, jihad tidak hanya dilakukan dengan senjata. Membangkitkan semangat, mengingatkan kaum Muslimin terhadap kewajiban mereka secara agama untuk membela kaum Muslimin juga termasuk jihad. Seperti diketahui, hingga saat ini, sudah lebih dari 300 orang gugur di Libanon akibat agresi Israel, yang mayoritasnya adalah kaum sipil.

Belhaj selanjutnya ingin bertemu dengan Dubes Libanon di Aljazair. Ia ingin menyampaikan simpatik dan dukungannya kepada rakyat Libanon yang sedang menghadapi tekanan militer Israel. Namun dubes berhalangan untuk bisa menemuinya. Halangan untuk bertemu dubes Libanon di Aljazair dikomentari oleh petinggi Harakah Mujtama Silm (Hams) Aljazair. Ia mengungkapkan, “Ketidakinginan pihak dubes untuk ditemui menyinggung perasaan kami. Karena kami ingin menyampaikan dukungan kepada mereka. Tapi mereka justeru mengatakan tidak bisa menerima kami dengan alasan tidak ingin masalahnya dipolitisir.” (na-str/iol)