Pemerintah Thailand me non-aktifkan sementara sekitar 500 sekolah Islam di Thailand Selatan. Ketetapan ini dikeluarkan secara tiba-tiba setelah dua orang guru beragama Budha tewas dalam konflik antar etnik di Thailand Selatan yang dihuni mayoritas kaum Muslim.
Menurut Bonsum Tonjusibrai, kepala Federasi Sekolah Lokal Patani yang berada di perbatasan Thailand dan Malaysia-salah satu lokasi yang dilanda kekerasan-ada 336 sekolah SD dan SMP Islam di Pathani yang ditutup dalam pekan ini. Penutupan itu, tambahnya, dilakukan pemerintah hanya beberapa saat setelah ada sejumlah orang yang dituding sebagai “Muslim ekstrim” membunuh dua orang guru sekolah dengan tembakan.
Dalam komunikasi lewat telepon kepada Reuters, Bonsum juga menjelaskan adanya penyegelan 95 sekolah di Yala yang bertetangga dengan Pathani, juga puluhan sekolah lain di wilayah Naratiwat. Namun ia sendiri mengatakan bisa memaklumi keputusan itu guna mengembalikan stabilitas keamanan dan menerapkan system pengamanan yang dilakukan untuk para guru,” ujarnya. Ia mengatakan para petugas keamanan juga akan mengalami situasi sulit untuk melakukan tugasnya di wilayah-wilayah tersebut.
Dua orang guru beragama Budha yang tewas di Pathani terjadi pada pekan lalu. Ketika itu,sejumlah orang bersenjata yang tak dikenal menembakkan senjata ke arah kepala sekolah yang benama Nun Saesuan (48), tepatnya di hari Jum’at (24/11). Sementara ada pula sekelompok orang yang berupaya membakar mobil yang dikendarainya. Sebelum itu, Kamis (23/11) sejumlah orang bersenjata juga menembak guru Swardeg Wadinja (40) setelah ia selesai mengajar. Total para pengajar beragama Budha yang menjadi korban, umumnya hingga tewas di tangan orang-orang tak dikenal di Thailand Selatan berjumlah 60 orang dalam satu tahun terakhir.
Aksi kekerasan diduga terjadi antara lain, karena adanya kesalahpahaman terkait rencana pemerintah Thailand yang bertekad menjadikan wilayah Thailand Selatan sebagai lahan bisnis yang bisa menarik investor. Menteri Perekonomian Thailand Bridataron Diwakola mengatakan, pemerintah akan mendirikan wilayah perekonomian di Selatan, guna menarik investor ke lokasi tersebut. Proyek ekonomi yang ingin dilakukan pemerintah Thailand, termasuk meningkatkan peran tekhnologi guna menaikkan tingkat devisa. Apalagi kebanyakan penduduk di wilayah selatan adalah petani karet dan termasuk wilayah paling miskin di Thailand serta merupakan daerah tingkat pengangguran tertinggi. (na-str/iol)