Catherine Ashton , Kepala kebijakan urusan luar negeri Uni Eropa , melakukan kunjungan keduanya sebagai salah satu pihak yang masih dapat berbicara dengan kedua belah pihak yang berseteru, ia tidak membuat komentar publik.
“Ini sangat sederhana, kami tidak akan kemana mana,” kata juru bicara Ikhwanul Muslimin Jihad El-Haddad, membuat penjelasan untuk tetap menentang ultimatum pemerintah kudeta agar Ikhwan menghentikan demonstrasi.
“Bahkan kami akan meningkatkan demonstrasi protes,” katanya kepada Reuters.
Militer yang menggulingkan Mursi pada 3 Juli juga pada posisi tetap mempertahankan status kudetanya, bahkan Sabtu pagi mereka buktikan itu dengan tetap membantai sedikitnya 100-an pendukung Ikhwan gugur.
“Kami bertanya kepada (Ashton), apakah Anda akan menerima bila ada orang-orang bersenjata di atap rumah Anda?” Kata Mahmoud Badr, seorang pemimpin gerakan pemuda Tamarud yang memobilisasi protes besar terhadap Mursi .
“Bagaimana kalau al-Qaeda menduduki negara Eropa? Apakah Anda menerimanya? “Tanyanya kepada wartawan setelah bertemu Ashton, ia menyamakan ikhwanul muslimin sebagai gerakan teroris.
Ashton bertemu Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, orang di belakang penggulingan presiden pertama Mesir. Dia juga mengadakan pembicaraan dengan beberapa anggota kabinet pemerintah kudeta yang dipasang oleh militer, dan ia juga menemui perwakilan dari Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwan.
Ashton berbicara kepada wartawan, Selasa. dia mengatakan akan menekan “proses transisi yang sepenuhnya terbuka , melibatkan semua kelompok politik, termasuk Ikhwanul Muslimin.”
Komandan Militer Al Sisi telah muncul sebagai wajah publik Mesir orde baru, menikmati liputan media Mesir yang menjilat dan ditengah keraguan tentang janji militer yang akan menyerahkan ke pemerintahan sipil secara penuh dengan “Roadmap ” pemilihan parlemen dalam waktu sekitar enam bulan. (Arby/Dz)