Panglima militer Jenderal Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa ia tidak “bercita-cita untuk menjadi Presiden” ketika ditanya oleh Washington Post apakah ia berencana untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
“Anda tidak bisa percaya kan bahwa ada orang yang tidak bercita-cita untuk berkuasa,” kata Sisi dalam sebuah wawancara. reporter bertanya: “Apakah Anda,?” dan panglima militer menjawab: “Ya.” ujar Sisi dengan bangganya.
“Saya ingin mengatakan bahwa prestasi yang paling penting dalam hidup saya adalah untuk mengatasi keadaan ini, [untuk memastikan] bahwa kita hidup damai, untuk melanjutkan peta jalan kita dan untuk dapat melakukan pemilu mendatang tanpa penumpahan satu tetes darah rakyat Mesir pun. ”
Presiden Muhammad Mursi, presiden terpilih pertama secara demokratis Mesir setelah 60 tahun kekuasaan dipegang oleh orang-orang militer, digulingkan oleh tentara pada 3 Juli, memicu krisis politik yang telah menewaskan sejumlah pendukungnya selama bulan lalu, mungkin ‘Ribuan” liter darah manusia telah tertumpah, dan bukan setetes darah.
Sisi mengecam Amerika Serikat, mendesak AS untuk menggunakan pengaruhnya atas gerakan Ikhwanul Muslimin. Yang jelas AS memberikan Kairo $ 1,5 Milyar per tahun dalam bantuan militer, tentunya AS yang memiliki pengaruh atas Militer Mesir. Menurut hukum AS, pemerintah harus menghentikan semua bantuan non-kemanusiaan ke negara manapun yang pemerintahnya dipilih secara demokratis jika ditumbangkan. tetapi tidak dilakukan oleh AS, dan AS tidak menganggap langkah militer Mesir sebagai kudeta atas pemerintahan yang sah. Washington hanya meminta para pejabat Mesir untuk menahan diri menghadapi demonstran pro-Mursi paska penggulingan presiden .
Namun, panglima militer mengatakan bahwa Washington mengabaikan krisis di Mesir dan ia belum berbicara dengan Presiden AS Barack Obama sejak penggulingan Mursi. Namun dia mengatakan Menteri Pertahanan Chuck Hagel sering menyebutnya “hampir setiap hari.”
Sisi dalam wawancara pertamanya sejak penggulingan Mursi mengatakan . “Pemerintah AS memiliki banyak pengaruh dengan Ikhwanul Muslimin, dan saya benar-benar ingin pemerintah AS untuk menggunakan pengaruh ini dengan mereka untuk menyelesaikan konflik.” Pernyataan Sisi sangat berbeda dengan fakta yang terjadi.
Sisi juga merespon pernyataan Menlu AS John Kerry bahwa tentara Mesir telah “memulihkan demokrasi.”
“Militer diminta untuk campur tangan oleh jutaan massa,” kata Kerry selama perjalanan ke Pakistan. “Militer tidak mengambil alih (kekuasaan) sejauh ini.”
Sisi, yang diyakini sebagai orang paling kuat di Mesir, mengomentari apakah pasukan keamanan secara paksa akan menghilangkan demonstrasi protes Ikhwanul Muslimin, ia mengatakan:. “Kalau ada siapa saja yang bisa membersihkan square ini atau menyelesaikan demonstrasi ini, maka tentunya tidak akan ada militer maupun polisi yang ditugaskan untuk ini. ”
Pemerintah sementara telah memperingatkan demonstran untuk mengakhiri demonstrasi atau menghadapi konsekuensi.
“Pada tanggal 26 [Juli], lebih dari 30 juta orang keluar ke jalan untuk memberikan dukungan. Orang-orang sedang menunggu saya untuk melakukan sesuatu. ” Klaim Sisi.
Bentrokan telah meletus dekat massa pro-Mursi yang sedang unjuk rasa, dan lebih dari 250 pendukung Mursi telah tewas sejak pemimpin itu digulingkan, menurut Reuters.
Namun, Sisi membela keputusan tentara untuk mengusir Mursi dan berkata: “Saya berharap jika kita tidak melakukan intervensi, itu akan berubah menjadi perang saudara. Empat bulan sebelum dia (Mursi) terguling , saya mengatakan kepada Mursi hal yang sama. ”
“Apa yang saya ingin Anda tahu dan saya ingin pembaca Amerika juga tahu adalah bahwa ini adalah orang-orang bebas yang memberontak terhadap kekuasaan politik yang tidak adil, dan ini kumpulan orang bebas yang membutuhkan dukungan Anda.” (Arby/Dz)