Gerilyawan dari kelompok Islam Somalia pada Selasa kemarin (11/9) menolak pemilihan presiden Somalia dan menyebut hal itu sebagai taktik Barat untuk meningkatkan kepentingan ekonomi dan strategis mereka di negeri ini.
Kelompok Islam Al-Shabaab mencap pemimpin baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, pengkhianat dan mengatakan mereka akan tetap mengambil jalan perang untuk membuat Somalia menjadi negara Islam yang sesuai syariah.
Sebelumnya pada Senin lalu anggota parlemen Somalia, memilih Mohamud sebagai presiden dalam pemilihan yang paling inklusif dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir, mengusir Sheikh Sharif Ahmed yang menjadi presiden sebelumnya.
Juru bicara Al-Shabaab Sheikh Ali Mahmud Rage mengatakan kelompok mereka menganggap pemilu tidak mewakili kepentingan rakyat Somalia.
“Mereka mewakili kepentingan Barat, dan kepentingan agen mereka di wilayah ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Pemilihan yang baru berlangsung untuk mempertahankan status quo, yang memungkinkan perusahaan asing untuk mencuri sumber daya Somalia dan menghancurkan ekonominya. Pengganti Sharif tidak lebih baik dari Sharif sendiri dan merupakan pengkhianat yang melayani kepentingan barat.”
“Kami akan terus melawan para murtadin seperti yang kami telah lakukan sebelumnya,” tegas Rage.(fq/reu)