Batalyon Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, memperingatkan Zionis Yahudi untuk tidak coba-coba ‘menyentuh’ Masjid Al-Aqsha. Bila ancaman ini tak dipedulikan, Al-Qassam mengancam akan meletupkan Intifadhah baru terhadap Israel yang lebih dahsyat dari sebelumnya.
Kedahsyatan aksi intifadhah yang dijanjikan Al-Qassam, mentargetkan seluruh wilayah pendudukan Zionis Israel, tanpa pandang bulu.
Dalam pernyataan militernya yang disampaikan kepada Palestine Information Center, Al-Qassam menegaskan, “Kami dalam Batalyon Izzuddin Al-Qassam memperingatkan musuh Zionis untuk tidak bertindak bodoh dengan melakukan kejahatan yang menodai hak Baitul Maqdis. Kami dalam Batalyon Al-Qassam akan memperhatikan dengan teliti tindakan jahat yang dilakukan. Pembalasan kami akan lebih menyakitkan dan belum pernah terbayangkan sebelumnya. Pembalasan itu akan kami lakukan bila Zionis Israel tetap melakukan penodaan terhadap Masjid Al-Aqsha yang diberkahi, atau bila mereka memikirkan untuk menghancurkan Masjid yang diberkahi itu. ”
Seperti santer diberitakan, Israel kini telah menutup pintu Magharibah, salah satu pintu yang mengakses wilayah Masjid Al-Aqsha. Israel juga bahkan melarang kaum Muslimin yang ingin salat di dalam masjid saat melewati pintu tersebut. Aksi penutupan itu dilakukan setelah sebelumnya juga tersebar berita sebuah organisasi Yahudi ekstrim tengah menggali gorong-gorong di bawah lokasi Masjid Al-Aqsha yang menjadi kiblat pertama dan tempat suci ketiga umat Islam setelah Makkah dan Madinah.
Batalyon Izzuddin Al-Qassam menegaskan bahwa mereka telah menetapkan "garis merah" yang akan terus dipantau. Garis merah itu akan dilanggar jika Israel terus melanjutkan proyek penggalian lorong di bawah Masjid Al-Aqsha, atau melakukan sesuatu yang menodai kesuciannya.
"Sebelum ini, orang-orang Zionis sudah belajar bagaimana kepedihan yang mereka rasakan akibat pelanggaran itu. Dan kami tahu mereka pasti belum bisa melupakan tragedi itu. Hendaknya penjajah zionis masih mengingat perang yang dilancarkan Al-Qassam sepanjang Intifadhah Al-Aqsha. Yang menjadikan mereka ‘gigit jari’ karena menyesal atas perbuatan mereka terhadap hak Masjid yang diberkahi, ” tandas Al-Qassam.
Bagi Al-Qassam, kemarahan kelak tidak hanya muncul dari Palestina, tapi juga akan memicu kemarahan umat Muslimin sedunia, yang akan segera bergerak untuk menyelamatkan kiblat pertamanya. Dan reaksi kemarahan itu, tambah Al-Qassam, akan memunculkan bencana besar bagi Israel. (na-str/pic)