Brigade Izzuddin Al-Qassam mengeluarkan ancaman kepada Israel. Mereka siap melakukan serangan yang menghancurkan infrastruktur penjajah Israel, jika Israel masih terus melakukan pemboman dan penghancuran infrastruktur Palestina.
Israel sebelum ini telah menghancurkan pusat instalasi pembangkit listrik bagi 70% wilayah Ghaza, dan terakhir membom Universitas Islam Ghaza.
Dalam pernyatannya, Al-Qassam menyatakan, “Seiring dengan penyerangan musuh Zionis melalui berbagai senjata perangnya, menghamtam dan menghancurkan berbagai tempat di tanah air kami. Mereka menghancurkan gedung-gedung, menghancurkan instalasi pembangkit listrik, menghancurkan jembatan, bahkan menyerang dan menghancurkan instansi pendidikan dan kantor pemerintahan kami. Kini, pejuang Al-Qassam telah memsuki fase baru dari fase perlawanannya.” Yang dimaksud fase baru perlawanan ini adalah, rencana penyerangan yang mentargetkan sejumlah infrastruktur Israel.
Al-Qassam mengancam Israel akan serangan berdampak serupa dengan apa yang dilakukan Israel di Ghaza. Reaksi pembalasan pertama dari fase baru perlawanan yang terus berlanjut ini, dinamakan operasi Wafa’ Al-Ahrar. Dalam operasi ini, Al-Qassam berhasil meledakkan kota Asqalan dengan misil bernama “Qassam”. Targetnya adalah para penjajah Zionis di kota tersebut. “Kami akan mengirimkan lagi pesan baru berupa serangan yang berisi, bahwa kami takkan tinggal diam dengan kejahatan Zionis yang menghancurkan gedung-gedung infrastruktur kami, sampai tempat pendidikan bangsa kami.”
Misil yang dilontarkan dan jatuh di kota Askalan adalah bagian dari ancaman yang disampaikan Al-Qassam kepada Israel. Misil itu dilontarkan pada pukul 19:00 waktu setempat pada sore hari Selasa (7/4). Belum diketahui jumlah kerugian Israel akibat misil Qassam tersebut. (na-str/pic)