Al-Qaidah: Serangan Konsulat AS di Libya Balas Dendam Kematian Syaikh Abu Yahya Al-Libi

Al-Qaidah: Serangan Konsulat AS di Libya Balas Dendam Kematian Syaikh Abu Yahya Al-Libi

Al-Qaidah mengatakan serangan mematikan terhadap konsulat AS di Benghazi, Libya sebagai balas dendam atas pembunuhan orang nomor dua di kelompok terebut, Syaikh Abu Yahya al-Libi, SITE Intelligence Group melaporkan Sabtu kemarin (15/9), pada saat pihak berwenang Libya telah mengidentifikasi 50 orang yang terlibat dalam serangan itu.

“Pembunuhan Syaikh Abu Yahya hanya meningkatkan antusiasme dan tekad dari anak-anak dari pahlawan kemerdekaan Libya Omar al-Mokhtar untuk membalas dendam kepada mereka yang menyerang Nabi kami,” kata al-Qaidah di Jazirah Arab dalam sebuah pernyataan, dikutip oleh kelompok monitoring berbasis di AS SITE, menurut laporam AFP.

Al-Qaidah cabang Yaman tidak mengklaim tanggung jawab langsung atas serangan Selasa lalu terhadap konsulat AS di Benghazi yang menewaskan duta besar AS untuk Libya, Christopher Stevens, dan tiga orang Amerika lainnya.

Tapi menekankan bahwa “pemberontakan rakyat kami di Libya, Mesir dan Yaman melawan warga Amerika dan kedutaannya adalah tanda untuk memberitahu Amerika Serikat bahwa perang mereka sebenarnya tidak diarahkan terhadap kelompok-kelompok dan organisasi tetapi melawan negara Islam yang telah memberontak melawan ketidakadilan.”

Pernyataan ini muncul empat hari setelah pemimpin Al-Qaidah Ayman al-Zawahiri mengeluarkan video yang memuji Syaikh Abu yahya Al-Libi.

Muhammad al-Megaryef, kepala majelis nasional Libya, mengatakan pada hari Sabtu kemarin bahwa serangan terhadap konsulat AS di Benghazi direncanakan dengan cermat.

Sementara itu, pihak berwenang Libya telah mengidentifikasi 50 orang yang terlibat dalam serangan di Konsulat AS di Benghazi, kata seorang pejabat keamanan, Sabtu kemarin, Reuters melaporkan.

Sejauh ini empat orang telah ditangkap dan sedang diperiksa, pejabat Libya mengatakan.(fq/aby)